bjk

Welcome to my Blog.

Nama Saya Renaldy,Dari kelas 1ia19.

Gunadarma Site

click here

Follow my Instagram

just Click Here!

Kamis, 09 November 2017

MASYARAKAT PEKOTAAN DAN PERDESAAN

MASYARAKAT PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN

PENGERTIAN MASYARAKAT
Masyarakat dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah ekseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.
MASYARAKAT PEDESAAN
Masyarakat pedesaan selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa. Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era informasi dan teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak berlaku”. Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.

Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian
Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata pencaharian, agama, adapt istiadat, dan sebagainya
Didalam masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan ketegangan –ketegangan sosial. Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan dengan :
-          konflik
-          kontraversi
-          kompetisi
MASYARAKAT PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan sering disebut urban community . Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta cirri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberap ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia perorangan atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk disatukan , sebab perbedaan kepentingan paham politik , perbedaan agama dan sebagainya .
Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi
pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
Lingkungan Umum dan Orientasi Terhadap Alam, Masyarakat perdesaan berhubungan kuat dengan alam, karena lokasi geografisnyadi daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum alam. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam.
Pekerjaan atau Mata Pencaharian, Pada umumnya mata pencaharian di dearah perdesaan adalah bertani tapi tak sedikit juga yg bermata pencaharian berdagang, sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha.
Ukuran Komunitas, Komunitas perdesaan biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan.
Kepadatan Penduduk, Penduduk desa kepadatannya lbih rendah bila dibandingkan dgn kepadatan penduduk kota,kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan dgn klasifikasi dari kota itu sendiri.
Homogenitas dan Heterogenitas, Homogenitas atau persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku nampak pada masyarakat perdesa bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang dgn macam-macam perilaku, dan juga bahasa, penduduk di kota lebih heterogen.
Diferensiasi Sosial, Keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi pentingnya derajat yg tinggi di dlm diferensiasi Sosial.
Pelapisan Sosial, Kelas sosial di dalam masyarakat sering nampak dalam bentuk “piramida terbalik” yaitu kelas-kelas yg tinggi berada pada posisi atas piramida, kelas menengah ada diantara kedua tingkat kelas ekstrem dari masyarakat.
Ada beberapa perbedaan pelapisan sosial yang tak resmi antara masyarakat desa dan kota:
pada masyarakat kota aspek kehidupannya lebih banyak system pelapisannya dibandingkan dengandi desa.
pada masyarakat desa kesenjangan antara kelas eksterm dalam piramida sosial tidak terlalu besar dan sebaliknya.
masyarakat perdesaan cenderung pada kelas tengah.
ketentuan kasta dan contoh perilaku.
Mobilitas Sosial.
Mobilitas berkaitan dgn perpindahan yg disebabkan oleh pendidikan kota yg heterogen, terkonsentrasi
nya kelembagaan-kelembagaan.
banyak penduduk yg pindah kamar atau rumah
waktu yg tersedia bagi penduduk kota untuk bepergian per satuan
bepergian setiap hari di dalam atau di luar
waktu luang di kota lbih sedikit dibandingkan di daerah perdesaan Interaksi Sosial.
masyarakat pedesaan lebih sedikit jumlahnya
dalam kontak sosial berbeda secara kuantitatif maupun secara kualitatif
Pengawasan Sosial
Di kota pengawasan lebih bersifat formal, pribadi dan peraturan lbh menyangkut masalah pelanggaran
Pola Kepemimpinan
Menentukan kepemimpinan di daerah perdesaan cenderung banyak ditentukan oleh kualitas pribadi
dari individu dibandingkan dengan kota
Standar Kehidupan
Di kota tersedia dan ada kesanggupan dalam menyediakan kebutuhan tersebut, di desa tidak demikian
Kesetiakawanan Sosial
Kesetiakawanan sosial pada masyarakat perdesaan dan perkotaan banyak ditentukan oleh masingmasing faktor yang berbeda
Nilai dan Sistem Nilai
Nilai dan system nilai di desa dengan di kota berbeda dan dapat diamati dalam kebiasaan, cara dan
norma yang berlaku
Hubungan desa dan kota
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan terdapat hubungan uang erat, bersifat ketergantungan, karena saling membutuhkan
Kota tergantung desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan, desa juga merupakan tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota.
sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yg juga diperlukan oleh orang desa, kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yg dibutuhkan oleh orang desa.
ASPEK POSITIF DAN NEGATIF
Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola kehidupan sosial , ekonomi , kebudayaan dan politik . Kesemuanya ini akan dicerminkan dalam komponen – komponen yang memebentuk struktur kota tersebut . Jumlah dan kualitas komponen suatu kota sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut.
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan , seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
-          Wisma : Untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya.
-          Karya : Untuk penyediaan lapangan kerja.
-          Marga : Untuk pengembangan jaringan jalan dan telekomunikasi.
-          Suka : Untuk fasilitas hiburan, rekreasi, kebudayaan, dan kesenian.
-          Penyempurnaan : Untuk fasilitas keagamaan, perkuburan, pendidikan, dan utilitas umum.
Untuk itu semua , maka fungsi dan tugas aparatur pemerintah kota harus ditingkatkan :
a)    Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota . Untuk itu maka pengetahuan tentang administrasi kota dan perencanaan kota harus dimilikinya .
b)    Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan cepat dan tepat , agar tidak disusul dengan masalah lainnya ;
c)    Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak , maka kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah baru ;
d)    Dalam rangka pemekaran kota , harus ditingkatkan kerjasama yang baik antara para pemimpin di kota dengan para pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga dapat bermanfaat bagi wilayah kabupaten dan sekitarnya .
Oleh karena itu maka kebijaksanaan perencanaan dan mengembangkan kota harus dapat dilihat dalam kerangka pendekatan yang luas yaitu pendekatan regional . Rumusan pengembangan kota seperti itu tergambar dalam pendekatan penanganan masalah kota sebagai berikut :
1)    Menekan angka kelahiran
2)    Mengalihkan pusat pembangunan pabrik (industri) ke pinggiran kota
3)    Membendung urbanisasi
4)    Mendirikan kota satelit dimana pembukaan usaha relatif rendah
5)    Meningkatkan fungsi dan peranan kota – kota kecil atau desa – desa yang telah ada di sekitar kota besar
6)    Transmigrasi bagi warga yang miskin dan tidak mempunyai pekerjaan.


URBANISASI


Pengertian Urbanisasi
Sebelum kita membahas banyak mengenai urbanisasi, alangkah baiknya kita mengenal pengertian dari urbanisasi terlebih dahulu. Yang disebut dengan urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan tujuan menetap dalam kurun waktu tertentu. Urbanisasi menurut ilmu kependudukan sedikit berbeda, yakni presentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan.
Sementara menurut ilmu kependudukan, perpindahan penduduk dari desa ke kota ini hanya salah satu hal yang mempengaruhi terjadinya urbanisasi itu sendiri. Namun dari kedua definisi di atas kita lebih mengenal urbanisasi sebagai definisi yang pertama, yakni perpindahan penduduk dari desa ke kota. Mengapa orang-orang senang melakukan urbanisasi ini tentu ada alasannya. Kita akan mempelajarinya lebih lanjut.

Penyebab Urbanisasi
Suatu tindakan yang dilakukan oleh manusia biasanya didasarkan pada alasan atau ada sebabnya. Demikian halnya dengan urbanisasi, terjadinya urbanisasi ini karena ada sebabnya. Sebab dari urbanisasi ini juga merupakan faktor penarik mengapa orang-orang melakukan urbanisasi. Beberapa penyebab dari urbanisasi antara lain sebagai berikut:
1. Banyaknya lapangan kerja di kota daripada di desa
Salah satu penyebab dan merupakan alasan paling umum mengapa orang-orang melakukan urbanisasi adalah karena keberadaan lapangan kerja. Di desa, jumlah lapangan kerja masih sangat terbatas. Banyak orang-orang yang sudah lulus lebih memilih mencari pekerjaan di kota. Di kota banyak perusahaan-perusahaan yang besar sehingga membutuhkan banyak tenaga kerja. Selain banyak perusahaan yang besar, di kota juga ramai sehingga menjadi lahan empuk untuk mendirikan usaha. Banyak orang berdagang yang sukses di kota sehingga semakin menarik minat warga desa untuk mengadu nasib di kota. Selain itu, di kota apapun bisa menjadi sebuah pekerjaan yang bisa menghasilkan uang dan sangat berbeda dengan desa yang mengedepankan prinsip tolong menolong dan gotong royong.
2. Sarana dan prasarana di kota yang lebih lengkap
Penyebab orang- orang melakukan urbanisasi selanjutnya adalah karena di kota terdapat sarana dan pra sarana yang lebih lengkap daripada di desa. Bagi orang-orang yang mempunyai uang akan lebih memilih tinggal di kota dengan segala kemodernannya menjadi pilah yang lebih menarik daripada harus bersusah payah hidup di desa yang masih serba manual. Selain itu kita juga bisa mendapatkan segala kebutuhan dengan lebih mudah di kota daripada di desa. Kebutuhan pendidikan lebih lengkap apabila kita cari di kota. Dengan sarana dan pra sarana yang lebih lengkap idealnya kesejahteraan manusia makin terjamin dan kebutuhan manusia bisa lebih bisa di atasi.
3. Kehidupan di kota yang lebih modern
Kehidupan perkotaan yang lebih modern menjadi salah satu daya tarik sekaligus penyebab terjadinya urbanisasi. Orang- orang yang mendambakan kehidupan modern dan kekinian pasti akan memilih tinggal di daerah perkotaan daripada pedesaan. Kehidupan kota yang gemerlap dan modern menjadi hal yang dicari oleh generasi zaman sekarang untuk bisa memenuhi keinginannya. Di kota kita tidak harus repot jika menginginkan mandi air panas, karena ada pemanas air otomatis. Di kota kita tidak harus menaiki tangga satu per satu dan menyebabkan capek, karena kita akan menemukan lift atau eskalator. Di kota kita juga tidak perlu capek- capek mencuci baju dan menyetrika karena di kota banyak usaha laundry. Ketika cuaca panas kita tidak perlu kipas- kipas atau menyalakan kipas angin karena hampir semua gedung sudah memiliki AC, dan masih banyak lagi kemudahan- kemudahan yang bisa kita dapatkan di kota.

4. Pendidikan berkualitas tinggi jumlahnya lebih banyak
Semua orang setuju bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia. manusia memerlukan pendidikan untuk dapat bertahan hidup dari segala kondisi kerasnya dunia. Pendidikan juga membekali arah bagi manusia agar bisa menempuh jalan yang benar. Tidak bisa dipungkiri bahwasanya orang tua sangat memperhatikan pendidikan anak-anaknya. Banyak orang tua yang akan memberikan pendidikan terbaik hingga sekolah-sekolah yang sangat mahal pun rela diberikan kepada anak-anaknya demi mendapatkan pendidikan yang terbaik.
Selama ini kita melihat sekolah-sekolah di desa masih sangat standar dan cenderung kurang dalam peralatan, sarana dan pra sarana maupun pendidik dan tenaga kependidikannya. Maka dari itulah bagi orang-orang yang sangat mengedepankan pendidikan mereka takkan segan untuk menyekolahkan anak-anak mereka di kota. Sekolah di kota memiliki sarana dan pra sarana yang lebih lengkap, memiliki tenaga kependidikan dan juga pendidik yang lebih berkualitas. Sehingga bukan hal aneh lagi bila anak- anak kecil di kota sudah pintar berbahasa asing, bermain musik hingga berpidato.
5. Banyak perguruan tinggi ternama
Sekarang ini pendidikan tinggi pasca pendidikan wajib 9 tahun sudah menjadi kebutuhan yang penting. Beberapa tahun lalu memang belum banyak orang yang kuliah, namun tidak dengan sekarang. Di desa-desa belum banyak berdiri universitas atau sekolah tinggi yang menyelenggarakan perkuliahan, jika pun ada kualitasnya belum terlalu baik. Dengan alasan menginginkan universitas atau sekolah tinggi yang baik, maka banyak pelajar yang berbondong- bondong ke kota untuk mendaftar kuliah meskipun biaya yang dikeluarkan terkadang bisa sangat mahal. Hal ini demi mendapatkan kualitas pendidikan tinggi seperti yang diinginkan.
Nah itulah beberapa penyebab dari urbanisasi sekaligus menjadi faktor daya tarik mengapa orang-orang melakukan urbanisasi.
Tujuan Urbanisasi
Apabila ada perbuatan, disitu pasti ada tujuan. apapun aktivitas yang dilakukan oleh manusia biasanya memiliki tujuan tertentu. Biasanya tujuan yang akan dicapai pun merupakan tujuan yang menguntungkan atau bersifat positif, setidaknya untuk dirinya sendiri. Hal ini juga berlaku untuk urbanisasi. Orang-orang yang merelakan diri pergi ke kota pasti memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai, mengingat hidup di kota seorang diri dan jauh dari keluarga itu tidaklah mudah. Seseorang melakukan urbanisasi pasti memiliki tujuan tertentu. beberapa tujuan yang ingin dicapai seseorang dalam melakukan urbanisasi antara lain sebagai berikut:
1. Memperoleh kesejahteraan hidup
Salah satu tujuan yang ingin dicapai seseorang yang melakukan urbanisasi adalah karena ingin memperoleh kesejahteraan hidup. Kesejahteraan hidup ini bisa bermakna luas, yakni bisa dipandang dari segi ekonomi maupun sosial budaya. Seseorang yang lama menganggur di desa lebih memilih datang ke kota dengan alasan ingin memperoleh pekerjaan. Jika sudah memiliki pekerjaan maka orang itu akan mendapatkan gaji yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sementara dari segi sosial dan budaya, seseorang memilih tinggal di kota mungkin merasa lebih nyaman dengan segala fasilitas yang serba modern dan juga serba ada. Hal ini akan meringankan pekerjaan seseorang sehingga lebih sedikit membuang waktu apabila mengerjakan pekerjaan rumah.
2. Memperoleh kepuasan
Memperoleh kepuasan merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai seseorang yang melakukan urbanisasi. Memperoleh kepuasan ini berlaku pada orang-orang yang memang mendambakan kehidupan kota yang serba ramai, gemerlap, instan, modern dan lainnya. Orang-orang yang semacam ini sangat menginginkan kehidupan di kota sehingga akan sangat senang hati apabila bisa tinggal di kota.
3. Memperoleh kesenangan
Sama halnya dengan memperoleh kepuasan, apabila kepuasan telah dicapai maka seseorang akan memperoleh kesenangan. Kesenangan ini selalu dirasakan setelah seseorang mencapai kepuasan. Orang- orang yang menyukai lingkungan dan juga atmosfer  perkotaan akan merasa tidak betah apabila tinggal di pedesaan. Maka dari itulah orang- orang tipe ini akan lebih nyaman apabila tinggal di kota.
4. Mendapatkan pelayanan yang lebih baik dan lebih cepat
Tinggal di perkotaan memang akan mendapatkan kemudahan berupa pelayanan yang lebih baik dan cepat, terutama dalam bidang pendidikan dan juga kesehatan. Apabila di desa ketika ada yang sakit maka untuk berobat kita harus mengantri karena minimnya tenaga kesehatan sementara yang sakit banyak. Namun hal ini tidak ditemukan di kota, karena kota memiliki lebih banyak tenaga medis dan pusat-pusat pelayanan kesehatan. Di desa, bayi- bayi akan mendapatkan vaksin tertentu saja karena keterbatasan jumlah dan alat, namun di kota vaksinasi diberikan kepada bayi secara rutin, serta masih banyak contoh-contoh lainnya. Nah, hal seperti itulah yang menyebabkan seseorang mungkin lebih menyukai tinggal di kota daripada di desa, karena bisa memperoleh pelayanan yang lebih baik dan lebih cepat.


5. Mendapatkan pekerjaan
Mungkin poin ini sedikit mirip dengan poin pertama atau poin 1 yang telah kita bicarakan, namun kali ini hanya mengkhususkan kepada pekerjaannya saja. salah satu tujuan seseorang melakukan urbanisasi adalah karena ingin mendapatkan pekerjaan. Dan alasan inilah yang paling banyak digunakan seseorang untuk melakukan urbanisasi.
6. Tidak ingin ketinggalan zaman
Nah, rasa ingin selalu tampil up to date membuat seseorang dengan senang hati meninggalkan desa demi tinggal di kota, karena perkotaan adalah tempat yang bisa memenuhi keinginannya.
Itu dia beberapa tujuan mengapa seseorang baik secara individu maupun berkelompok melakukan urbanisasi. Padahal kita tidak menyadari ada dampak apa dibalik terjadinya urbanisasi tersebut.

Dampak Urbanisasi
Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan tujuan menetap untuk beberapa waktu. Urbanisasi memiliki dampak yang sangat banyak, terutama bagi daerah yang didatangi. Dampak-dampak ini berupa dampak positif maupun negatif. Beberapa dampak dari urbanisasi antara lain sebagai berikut:
1. Dampak Positif
Urbanisasi yang dilakukan oleh orang-orang akan memberikan beberapa dampak yang bersifat positif atau bersifat baik. Adapun dampak-dampak tersebut antara lain sebagai berikut:


Memodernisasikan warga desa
Menambah pengetahuan warga desa
Menjalin kerjasama yang baik antar warga suat daerah
Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa
Mengurangi pengangguran di pedesaan
Menambah kesejahteraan masyarakat pedesaan
Terpenuhinya jumlah tenaga kerja
Menggerakkan roda perekonomian
Itulah beberapa dampak positif yang bisa terjadi atau yang dapat dirasakan oleh manusia apabila urbanisasi dilaksanakan. Dampak positif ini terasa di daerah perkotaan yang menjadi tujuan bagi orang- orang maupun di daerah pedesaan yang ditinggalkannya. Dampak positif terbagi rata antara desa dan juga kota.
2. Dampak Negatif
Selain dampak positif maka ada pula dampak- dampak negatif dari adanya urbanisasi. Beberapa dampak yang bersifat negatif antara lain sebagai berikut:
Permasalahan perumahan yang sempit dan tidak memenuhi persyaratan kesehatan
Terbentuknya subur tempat-tempat pemukiman baru yang berada di pinggiran kota
Sekain meningkatnya tuna karya
Lingkungan hidup yang tidak sehat akan menimbulkan kerawanan sosial dan juga kriminalitas.
Berkurangnya jumlah tenaga kerja usia produktif di pedesaan
Banyak pengangguran di ibukota
Banyak menimbulkan sampah
Penyebab kemacetan
Itulah beberapa dampak negatif yang bisa terjadi atau yang dapat dirasakan oleh manusia apabila urbanisasi dilaksanakan. Dampak negatif ini terasa di daerah perkotaan yang menjadi tujuan bagi orang- orang maupun di daerah pedesaan yang ditinggalkannya. Dampak negatif biasanya lebih banyak dirasakan di kota daripada di desa. Semoga informasi ini bermanfaat bagi pembaca.


Sumber :