MASYARAKAT
PEDESAAN DAN MASYARAKAT PERKOTAAN
PENGERTIAN
MASYARAKAT
Masyarakat dapat
mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah
ekseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh
lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua
perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah
sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya
territorial, bangsa, golongan dan sebagainya.
MASYARAKAT
PEDESAAN
Masyarakat pedesaan
selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak
dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian
karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa.
Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era
informasi dan teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak
berlaku”. Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan
batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota
masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup
dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi
masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama
sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak
tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.
Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa antara lain :
Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya
mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan
masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar
kekeluargaan
Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari
pertanian
Masyarakat tersebut homogen, deperti dalam hal mata
pencaharian, agama, adapt istiadat, dan sebagainya
Didalam masyarakat pedesaan kita mengenal berbagai
macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang sebenarnya
hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan
ketegangan –ketegangan sosial. Gejala-gejala sosial yang sering diistilahkan
dengan :
-
konflik
-
kontraversi
-
kompetisi
MASYARAKAT
PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan
sering disebut urban community . Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan
pada sifat kehidupannya serta cirri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat
pedesaan. Ada beberap ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu :
kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan
kehidupan keagamaan di desa
orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri
tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah manusia
perorangan atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga sering sukar untuk
disatukan , sebab perbedaan kepentingan paham politik , perbedaan agama dan
sebagainya .
Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut
masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang terjadi
lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
pembagian kerja di antra warga-warga kota juga lebih
tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan
juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
interaksi yang terjai lebih banyak terjadi berdasarkan
pada factor kepentingan daripaa factor pribadi
pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat penting,
untuk dapat mengejar kebutuhan individu
perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata di
kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
PERBEDAAN
MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
Lingkungan Umum dan
Orientasi Terhadap Alam, Masyarakat perdesaan berhubungan kuat dengan
alam, karena lokasi geografisnyadi daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa
akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum alam. Berbeda dengan penduduk
yang tinggal di kota yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam.
Pekerjaan atau Mata
Pencaharian, Pada umumnya mata pencaharian di dearah perdesaan adalah bertani
tapi tak sedikit juga yg bermata pencaharian berdagang, sebab beberapa daerah
pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha.
Ukuran Komunitas, Komunitas perdesaan biasanya lebih
kecil dari komunitas perkotaan.
Kepadatan Penduduk, Penduduk desa kepadatannya lbih
rendah bila dibandingkan dgn kepadatan penduduk kota,kepadatan penduduk suatu
komunitas kenaikannya berhubungan dgn klasifikasi dari kota itu sendiri.
Homogenitas dan Heterogenitas, Homogenitas atau
persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat,
dan perilaku nampak pada masyarakat perdesa bila dibandingkan dengan masyarakat
perkotaan. Di kota sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang
dgn macam-macam perilaku, dan juga bahasa, penduduk di kota lebih heterogen.
Diferensiasi Sosial, Keadaan heterogen dari penduduk
kota berindikasi pentingnya derajat yg tinggi di dlm diferensiasi Sosial.
Pelapisan Sosial, Kelas sosial di dalam masyarakat
sering nampak dalam bentuk “piramida terbalik” yaitu kelas-kelas yg tinggi
berada pada posisi atas piramida, kelas menengah ada diantara kedua tingkat
kelas ekstrem dari masyarakat.
Ada beberapa perbedaan pelapisan sosial yang tak resmi
antara masyarakat desa dan kota:
pada masyarakat kota aspek kehidupannya lebih banyak
system pelapisannya dibandingkan dengandi desa.
pada masyarakat desa kesenjangan antara kelas eksterm
dalam piramida sosial tidak terlalu besar dan sebaliknya.
masyarakat perdesaan cenderung pada kelas tengah.
ketentuan kasta dan contoh perilaku.
Mobilitas Sosial.
Mobilitas berkaitan dgn perpindahan yg disebabkan oleh
pendidikan kota yg heterogen, terkonsentrasi
nya kelembagaan-kelembagaan.
banyak penduduk yg pindah kamar atau rumah
waktu yg tersedia bagi penduduk kota untuk bepergian
per satuan
bepergian setiap hari di dalam atau di luar
waktu luang di kota lbih sedikit dibandingkan di
daerah perdesaan Interaksi Sosial.
masyarakat pedesaan lebih sedikit jumlahnya
dalam kontak sosial berbeda secara kuantitatif maupun
secara kualitatif
Pengawasan Sosial
Di kota pengawasan lebih bersifat formal, pribadi dan
peraturan lbh menyangkut masalah pelanggaran
Pola Kepemimpinan
Menentukan kepemimpinan di daerah perdesaan cenderung banyak
ditentukan oleh kualitas pribadi
dari individu dibandingkan dengan kota
Standar Kehidupan
Di kota tersedia dan ada kesanggupan dalam menyediakan
kebutuhan tersebut, di desa tidak demikian
Kesetiakawanan Sosial
Kesetiakawanan sosial pada masyarakat perdesaan dan
perkotaan banyak ditentukan oleh masingmasing faktor yang berbeda
Nilai dan Sistem Nilai
Nilai dan system nilai di desa dengan di kota berbeda
dan dapat diamati dalam kebiasaan, cara dan
norma yang berlaku
Hubungan desa dan kota
Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua
komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan terdapat hubungan
uang erat, bersifat ketergantungan, karena saling membutuhkan
Kota tergantung desa dalam memenuhi kebutuhan warganya
akan bahan-bahan pangan, desa juga merupakan tenaga kasar pada jenis-jenis
pekerjaan tertentu di kota.
sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yg juga
diperlukan oleh orang desa, kota juga menyediakan tenaga-tenaga yang melayani
bidang-bidang jasa yg dibutuhkan oleh orang desa.
ASPEK
POSITIF DAN NEGATIF
Perkembangan kota
merupakan manifestasi dari pola kehidupan sosial , ekonomi , kebudayaan dan
politik . Kesemuanya ini akan dicerminkan dalam komponen – komponen yang
memebentuk struktur kota tersebut . Jumlah dan kualitas komponen suatu kota
sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan kota tersebut.
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan , seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan , seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
-
Wisma : Untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya.
-
Karya : Untuk penyediaan lapangan kerja.
-
Marga : Untuk pengembangan jaringan jalan dan telekomunikasi.
-
Suka : Untuk fasilitas hiburan, rekreasi, kebudayaan, dan kesenian.
-
Penyempurnaan : Untuk fasilitas keagamaan, perkuburan, pendidikan, dan utilitas
umum.
Untuk itu semua , maka fungsi dan tugas aparatur
pemerintah kota harus ditingkatkan :
a) Aparatur kota harus dapat
menangani berbagai masalah yang timbul di kota . Untuk itu maka pengetahuan
tentang administrasi kota dan perencanaan kota harus dimilikinya .
b) Kelancaran dalam pelaksanaan
pembangunan dan pengaturan tata kota harus dikerjakan dengan cepat dan tepat ,
agar tidak disusul dengan masalah lainnya ;
c) Masalah keamanan kota harus dapat
ditangani dengan baik sebab kalau tidak , maka kegelisahan penduduk akan
menimbulkan masalah baru ;
d) Dalam rangka pemekaran kota ,
harus ditingkatkan kerjasama yang baik antara para pemimpin di kota dengan para
pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga dapat bermanfaat bagi wilayah
kabupaten dan sekitarnya .
Oleh karena itu maka kebijaksanaan perencanaan dan
mengembangkan kota harus dapat dilihat dalam kerangka pendekatan yang luas
yaitu pendekatan regional . Rumusan pengembangan kota seperti itu tergambar
dalam pendekatan penanganan masalah kota sebagai berikut :
1) Menekan angka kelahiran
2) Mengalihkan pusat pembangunan
pabrik (industri) ke pinggiran kota
3) Membendung urbanisasi
4) Mendirikan kota satelit dimana
pembukaan usaha relatif rendah
5) Meningkatkan fungsi dan peranan
kota – kota kecil atau desa – desa yang telah ada di sekitar kota besar
6) Transmigrasi bagi warga yang
miskin dan tidak mempunyai pekerjaan.
URBANISASI
Pengertian Urbanisasi
Sebelum kita membahas banyak mengenai urbanisasi,
alangkah baiknya kita mengenal pengertian dari urbanisasi terlebih dahulu. Yang
disebut dengan urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan
tujuan menetap dalam kurun waktu tertentu. Urbanisasi menurut ilmu kependudukan
sedikit berbeda, yakni presentase penduduk yang tinggal di daerah perkotaan.
Sementara menurut ilmu kependudukan, perpindahan
penduduk dari desa ke kota ini hanya salah satu hal yang mempengaruhi
terjadinya urbanisasi itu sendiri. Namun dari kedua definisi di atas kita lebih
mengenal urbanisasi sebagai definisi yang pertama, yakni perpindahan penduduk
dari desa ke kota. Mengapa orang-orang senang melakukan urbanisasi ini tentu
ada alasannya. Kita akan mempelajarinya lebih lanjut.
Penyebab Urbanisasi
Suatu tindakan yang dilakukan oleh manusia biasanya
didasarkan pada alasan atau ada sebabnya. Demikian halnya dengan urbanisasi,
terjadinya urbanisasi ini karena ada sebabnya. Sebab dari urbanisasi ini juga
merupakan faktor penarik mengapa orang-orang melakukan urbanisasi. Beberapa
penyebab dari urbanisasi antara lain sebagai berikut:
1. Banyaknya lapangan kerja di kota daripada di desa
Salah satu penyebab dan merupakan alasan paling umum
mengapa orang-orang melakukan urbanisasi adalah karena keberadaan lapangan
kerja. Di desa, jumlah lapangan kerja masih sangat terbatas. Banyak orang-orang
yang sudah lulus lebih memilih mencari pekerjaan di kota. Di kota banyak
perusahaan-perusahaan yang besar sehingga membutuhkan banyak tenaga kerja.
Selain banyak perusahaan yang besar, di kota juga ramai sehingga menjadi lahan
empuk untuk mendirikan usaha. Banyak orang berdagang yang sukses di kota
sehingga semakin menarik minat warga desa untuk mengadu nasib di kota. Selain
itu, di kota apapun bisa menjadi sebuah pekerjaan yang bisa menghasilkan uang
dan sangat berbeda dengan desa yang mengedepankan prinsip tolong menolong dan
gotong royong.
2. Sarana dan prasarana di kota yang lebih lengkap
Penyebab orang- orang melakukan urbanisasi selanjutnya
adalah karena di kota terdapat sarana dan pra sarana yang lebih lengkap
daripada di desa. Bagi orang-orang yang mempunyai uang akan lebih memilih
tinggal di kota dengan segala kemodernannya menjadi pilah yang lebih menarik
daripada harus bersusah payah hidup di desa yang masih serba manual. Selain itu
kita juga bisa mendapatkan segala kebutuhan dengan lebih mudah di kota daripada
di desa. Kebutuhan pendidikan lebih lengkap apabila kita cari di kota. Dengan
sarana dan pra sarana yang lebih lengkap idealnya kesejahteraan manusia makin
terjamin dan kebutuhan manusia bisa lebih bisa di atasi.
3. Kehidupan di kota yang lebih modern
Kehidupan perkotaan yang lebih modern menjadi salah
satu daya tarik sekaligus penyebab terjadinya urbanisasi. Orang- orang yang
mendambakan kehidupan modern dan kekinian pasti akan memilih tinggal di daerah
perkotaan daripada pedesaan. Kehidupan kota yang gemerlap dan modern menjadi
hal yang dicari oleh generasi zaman sekarang untuk bisa memenuhi keinginannya.
Di kota kita tidak harus repot jika menginginkan mandi air panas, karena ada
pemanas air otomatis. Di kota kita tidak harus menaiki tangga satu per satu dan
menyebabkan capek, karena kita akan menemukan lift atau eskalator. Di kota kita
juga tidak perlu capek- capek mencuci baju dan menyetrika karena di kota banyak
usaha laundry. Ketika cuaca panas kita tidak perlu kipas- kipas atau menyalakan
kipas angin karena hampir semua gedung sudah memiliki AC, dan masih banyak lagi
kemudahan- kemudahan yang bisa kita dapatkan di kota.
4. Pendidikan berkualitas tinggi jumlahnya lebih
banyak
Semua orang setuju bahwa pendidikan merupakan hal yang
sangat penting bagi manusia. manusia memerlukan pendidikan untuk dapat bertahan
hidup dari segala kondisi kerasnya dunia. Pendidikan juga membekali arah bagi
manusia agar bisa menempuh jalan yang benar. Tidak bisa dipungkiri bahwasanya
orang tua sangat memperhatikan pendidikan anak-anaknya. Banyak orang tua yang
akan memberikan pendidikan terbaik hingga sekolah-sekolah yang sangat mahal pun
rela diberikan kepada anak-anaknya demi mendapatkan pendidikan yang terbaik.
Selama ini kita melihat sekolah-sekolah di desa masih
sangat standar dan cenderung kurang dalam peralatan, sarana dan pra sarana
maupun pendidik dan tenaga kependidikannya. Maka dari itulah bagi orang-orang
yang sangat mengedepankan pendidikan mereka takkan segan untuk menyekolahkan
anak-anak mereka di kota. Sekolah di kota memiliki sarana dan pra sarana yang
lebih lengkap, memiliki tenaga kependidikan dan juga pendidik yang lebih
berkualitas. Sehingga bukan hal aneh lagi bila anak- anak kecil di kota sudah
pintar berbahasa asing, bermain musik hingga berpidato.
5. Banyak perguruan tinggi ternama
Sekarang ini pendidikan tinggi pasca pendidikan wajib
9 tahun sudah menjadi kebutuhan yang penting. Beberapa tahun lalu memang belum
banyak orang yang kuliah, namun tidak dengan sekarang. Di desa-desa belum
banyak berdiri universitas atau sekolah tinggi yang menyelenggarakan
perkuliahan, jika pun ada kualitasnya belum terlalu baik. Dengan alasan
menginginkan universitas atau sekolah tinggi yang baik, maka banyak pelajar
yang berbondong- bondong ke kota untuk mendaftar kuliah meskipun biaya yang
dikeluarkan terkadang bisa sangat mahal. Hal ini demi mendapatkan kualitas
pendidikan tinggi seperti yang diinginkan.
Nah itulah beberapa penyebab dari urbanisasi sekaligus
menjadi faktor daya tarik mengapa orang-orang melakukan urbanisasi.
Tujuan Urbanisasi
Apabila ada perbuatan, disitu pasti ada tujuan. apapun
aktivitas yang dilakukan oleh manusia biasanya memiliki tujuan tertentu.
Biasanya tujuan yang akan dicapai pun merupakan tujuan yang menguntungkan atau
bersifat positif, setidaknya untuk dirinya sendiri. Hal ini juga berlaku untuk
urbanisasi. Orang-orang yang merelakan diri pergi ke kota pasti memiliki tujuan
tertentu yang ingin dicapai, mengingat hidup di kota seorang diri dan jauh dari
keluarga itu tidaklah mudah. Seseorang melakukan urbanisasi pasti memiliki
tujuan tertentu. beberapa tujuan yang ingin dicapai seseorang dalam melakukan
urbanisasi antara lain sebagai berikut:
1. Memperoleh kesejahteraan hidup
Salah satu tujuan yang ingin dicapai seseorang yang
melakukan urbanisasi adalah karena ingin memperoleh kesejahteraan hidup.
Kesejahteraan hidup ini bisa bermakna luas, yakni bisa dipandang dari segi
ekonomi maupun sosial budaya. Seseorang yang lama menganggur di desa lebih
memilih datang ke kota dengan alasan ingin memperoleh pekerjaan. Jika sudah
memiliki pekerjaan maka orang itu akan mendapatkan gaji yang bisa digunakan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sementara dari segi sosial dan budaya,
seseorang memilih tinggal di kota mungkin merasa lebih nyaman dengan segala
fasilitas yang serba modern dan juga serba ada. Hal ini akan meringankan pekerjaan
seseorang sehingga lebih sedikit membuang waktu apabila mengerjakan pekerjaan
rumah.
2. Memperoleh kepuasan
Memperoleh kepuasan merupakan salah satu tujuan yang
ingin dicapai seseorang yang melakukan urbanisasi. Memperoleh kepuasan ini
berlaku pada orang-orang yang memang mendambakan kehidupan kota yang serba
ramai, gemerlap, instan, modern dan lainnya. Orang-orang yang semacam ini
sangat menginginkan kehidupan di kota sehingga akan sangat senang hati apabila
bisa tinggal di kota.
3. Memperoleh kesenangan
Sama halnya dengan memperoleh kepuasan, apabila
kepuasan telah dicapai maka seseorang akan memperoleh kesenangan. Kesenangan
ini selalu dirasakan setelah seseorang mencapai kepuasan. Orang- orang yang
menyukai lingkungan dan juga atmosfer perkotaan akan merasa tidak betah apabila
tinggal di pedesaan. Maka dari itulah orang- orang tipe ini akan lebih nyaman
apabila tinggal di kota.
4. Mendapatkan pelayanan yang lebih baik dan lebih
cepat
Tinggal di perkotaan memang akan mendapatkan kemudahan
berupa pelayanan yang lebih baik dan cepat, terutama dalam bidang pendidikan
dan juga kesehatan. Apabila di desa ketika ada yang sakit maka untuk berobat
kita harus mengantri karena minimnya tenaga kesehatan sementara yang sakit
banyak. Namun hal ini tidak ditemukan di kota, karena kota memiliki lebih
banyak tenaga medis dan pusat-pusat pelayanan kesehatan. Di desa, bayi- bayi
akan mendapatkan vaksin tertentu saja karena keterbatasan jumlah dan alat,
namun di kota vaksinasi diberikan kepada bayi secara rutin, serta masih banyak
contoh-contoh lainnya. Nah, hal seperti itulah yang menyebabkan seseorang
mungkin lebih menyukai tinggal di kota daripada di desa, karena bisa memperoleh
pelayanan yang lebih baik dan lebih cepat.
5. Mendapatkan pekerjaan
Mungkin poin ini sedikit mirip dengan poin pertama
atau poin 1 yang telah kita bicarakan, namun kali ini hanya mengkhususkan
kepada pekerjaannya saja. salah satu tujuan seseorang melakukan urbanisasi
adalah karena ingin mendapatkan pekerjaan. Dan alasan inilah yang paling banyak
digunakan seseorang untuk melakukan urbanisasi.
6. Tidak ingin ketinggalan zaman
Nah, rasa ingin selalu tampil up to date membuat
seseorang dengan senang hati meninggalkan desa demi tinggal di kota, karena
perkotaan adalah tempat yang bisa memenuhi keinginannya.
Itu dia beberapa tujuan mengapa seseorang baik secara
individu maupun berkelompok melakukan urbanisasi. Padahal kita tidak menyadari
ada dampak apa dibalik terjadinya urbanisasi tersebut.
Dampak Urbanisasi
Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari desa ke
kota dengan tujuan menetap untuk beberapa waktu. Urbanisasi memiliki dampak
yang sangat banyak, terutama bagi daerah yang didatangi. Dampak-dampak ini berupa
dampak positif maupun negatif. Beberapa dampak dari urbanisasi antara lain
sebagai berikut:
1. Dampak Positif
Urbanisasi yang dilakukan oleh orang-orang akan
memberikan beberapa dampak yang bersifat positif atau bersifat baik. Adapun
dampak-dampak tersebut antara lain sebagai berikut:
Memodernisasikan warga desa
Menambah pengetahuan warga desa
Menjalin kerjasama yang baik antar warga suat daerah
Mengimbangi masyarakat kota dengan masyarakat desa
Mengurangi pengangguran di pedesaan
Menambah kesejahteraan masyarakat pedesaan
Terpenuhinya jumlah tenaga kerja
Menggerakkan roda perekonomian
Itulah beberapa dampak positif yang bisa terjadi atau
yang dapat dirasakan oleh manusia apabila urbanisasi dilaksanakan. Dampak
positif ini terasa di daerah perkotaan yang menjadi tujuan bagi orang- orang
maupun di daerah pedesaan yang ditinggalkannya. Dampak positif terbagi rata
antara desa dan juga kota.
2. Dampak Negatif
Selain dampak positif maka ada pula dampak- dampak
negatif dari adanya urbanisasi. Beberapa dampak yang bersifat negatif antara
lain sebagai berikut:
Permasalahan perumahan yang sempit dan tidak memenuhi
persyaratan kesehatan
Terbentuknya subur tempat-tempat pemukiman baru yang
berada di pinggiran kota
Sekain meningkatnya tuna karya
Lingkungan hidup yang tidak sehat akan menimbulkan
kerawanan sosial dan juga kriminalitas.
Berkurangnya jumlah tenaga kerja usia produktif di
pedesaan
Banyak pengangguran di ibukota
Banyak menimbulkan sampah
Penyebab kemacetan
penyebab
kepadatan penduduk di perkotaan
Itulah beberapa dampak negatif yang bisa terjadi atau
yang dapat dirasakan oleh manusia apabila urbanisasi dilaksanakan. Dampak negatif
ini terasa di daerah perkotaan yang menjadi tujuan bagi orang- orang maupun di
daerah pedesaan yang ditinggalkannya. Dampak negatif biasanya lebih banyak
dirasakan di kota daripada di desa. Semoga informasi ini bermanfaat bagi
pembaca.
Sumber :