LAPORAN KEUANGAN PADA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR
(Mata
Kuliah Pengantar Bisnis Informatika)
Disusun oleh:
KELOMPOK 4
1.
Amalia
Wulandari 50417595
2.
Anugrah
Cahya Agusty Satrio 50417878
3.
Kurnia
Jordy Adhi Pradana 53417254
4.
Ni
Luh Made Mita Mesdiana 54417475
5.
Muhamad
Renaldy Ridwan 53417795
6.
Panji
Maulana Al Latief 54417689
7.
Rafi
Mochamad Fahreza 54417857
8.
Robby
Nugraha 55417378
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
2020
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena kami dapat menyelesaikan Penulisan Tugas 1 ini.
Penyusunan Penulisan Tugas 2 ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pengantar Bisnis Informatika tentang “Laporan Keuangan PT Indofood Sukses
Makmur”.
Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada Ibu Wiwied Widianingsih selaku dosen Pengantar Bisnis Informatika kami
yang telah memberikan arahan kepada kami agar dapat menyelesaikan Tugas 1 ini.
Akhirnya kami menyadari bahwa penulisan
tugas ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala
kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan Penulisan Tugas
selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih
dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.
DAFTAR
ISI
2.1 Pengertian Laporan
Keuangan
2.2 Pengertian Analisa
Laporan Keuangan
2.4 Arti Penting Analisis
Laporan Keuangan
2.5 Macam-Macam Analisis
Laporan Keuangan
2.6 Manfaat Analisis Laporan
Keuangan
2.8 Keterbatasan Laporan
Keuangan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Salah
satu komponen laporan keuangan yakni laporan laba rugi merupakan laporan
keuangan yang terkait dengan prediksi arus kas di masa mendatang. Laporan laba
rugi merupakan laporan utama mengenai kinerja dari suatu perusahaan selama
periode tertentu. Penyajian informasi
laba melalui laporan keuangan merupakan fokus kinerja perusahaan yang penting
dibandingkan dengan pengukuran kinerja yang mendasarkan pada gambaran
meningkatnya dan menurunnya modal bersih. Informasi laba memainkan peranan yang
signifikan dalam proses pengambilan keputusan oleh pengguna laporan keuangan
yang diterbitkan.
Laba
memiliki potensi informasi yang sangat penting bagi pihak eksternal dan
internal perusahaan. Laba dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja
perusahaan serta memberikan informasi yang berkaitan dengan kewajiban manajemen
atas tanggung jawabnya dalam pengelolaan sumber daya yang telah dipercayakan kepadanya.
Informasi laba diterbitkan oleh manajemen yang lebih mengetahui kondisi di
dalam perusahaan. Informasi tentang kinerja perusahaan, terutama tentang
profitabilitas, dibutuhkan untuk membuat keputusan tentang sumber ekonomi yang
akan dikelola perusahaan di masa yang akan datang.
Berdasarkan
latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penelitian ini mengambil
judul “Laporan Keuangan PT Indofood Sukses Makmur”.
1.2
IDENTIFIKASI
MASALAH
Analisis laporan keuangan mempunyai ruang
lingkup yang sangat luas dan untuk membatasi ruang lingkup permasalahan di
atas, maka penulis hanya akan membahas tentang analisis kinerja keuangan dengan
menggunakan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas, dan
ratio aktivitas untuk menilai kinerja perusahaan pada Laporan Keuangan PT
Indofood Sukses Makmur pada tahun 2018 dan 2019. Adapun data yang akan dipakai
adalah neraca dan laporan laba rugi.
Berdasarkan latar belakang masalah
tersebut pokok permasalahannya adalah :
1. Apakah
Kinerja perusahaan pada PT Indofood Sukses Makmur mengalami peningkatan pada
periode 2018-2019 ditinjau dari laporan keuangan dengan menggunakan analisis
rasio likuiditas?
2. Apakah
Kinerja perusahaan pada PT Indofood Sukses Makmur mengalami peningkatan pada
periode 2018-2019 ditinjau dari laporan keuangan dengan menggunakan analisis
rasio solvabilitas?
3. Apakah
Kinerja perusahaan pada PT Indofood Sukses Makmur mengalami peningkatan pada
periode 2018-2019 ditinjau dari laporan keuangan dengan menggunakan analisis
rasio profitabilitas?
4. Apakah
Kinerja perusahaan pada PT Indofood Sukses Makmur mengalami peningkatan pada
periode 2018-2019 ditinjau dari laporan keuangan dengan menggunakan analisis
rasio aktivitas?
1.2
TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui kinerja
perusahaan pada PT Indofood Sukses Makmur dilihat dari
rasio likuiditas.
2. Untuk mengetahui kinerja
perusahaan pada PT Indofood Sukses Makmur dilihat dari
rasio solvabilitas.
3. Untuk mengetahui kinerja
perusahaan pada PT Indofood Sukses Makmur dilihat dari
rasio profitabilitas.
4. Untuk mengetahui kinerja
perusahaan pada PT Indofood Sukses Makmur dilihat dari
rasio aktivitas.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Laporan Keuangan
Menurut
Munawir (2004:2) mengemukakan pengertian laporan keuangan sebagai berikut:
“Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu
perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas dari
perusahaan tersebut.”
Menurut
Harahap (2002:7) mengemukakan bahwa: “Laporan keuangan adalah merupakan pokok
atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi
para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan dan
juga dapat menggambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan mencapai
tujuannya.”
Sedangkan
menurut Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 1 (IAI:2004:04) mengemukakan bahwa:
“Laporan keuangan merupakan laporan periodik yang disusun menurut
prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status keuangan
dari individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laporan
laba rugi, laporan perubahan kuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan
keuangan.”
Laporan
keuangan adalah suatu bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan
yang lengkap biasanya meliputi: neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
ekuitas (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan arus
kas, atau laporan arus dana), dan catatan atas laporan keuangan.
Laporan
keuangan merupakan pencatatan transaksi dan pengikhtisaran dan pelaporan yang
dapat memberikan informasi bagi pemakai. Seperti yang kita tahu bahwa informasi
adalah data yang sudah diolah sehingga berguna untuk mengambil keputusan.
Informasi yang tepat akan sangat berguna dalam mengambil berbagai
keputusan.
2.2
Pengertian Analisa Laporan Keuangan
Analisa
laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu
mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan
masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling
mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisa
laporan keuangan sebenarnya banyak sekali namun pada penelitian kali ini
penulis menggunakan analisa rasio keuangan karena analisa ini lebih sering
digunakan dan lebih sederhana.
2.3
Isi Laporan keuangan
1. Neraca
Neraca menginformasikan posisi keuangan
pada saat tertentu, yang tercermin pada jumlah harta yang dimiliki, jumlah
kewajiban, dan modal perusahaan. Menurut harahap (2007:107) mengemukakan bahwa:
“Laporan neraca atau daftar neraca disebut juga laporan posisi keuangan
perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, dan modal pada
saat tertentu. Laporan ini disusun setiap saat dan merupakan opname situasi
keuangan pada saat itu”. Dalam penyajiannya neraca dapat dibagi dalam 3 bentuk,
menurut Harahap (2002:75) bentuk neraca yang umum digunakan adalah sebagai
berikut :
a. Bentuk
Neraca Staffel (Refort Form), Neraca ini dilaporkan satu halaman bertikal.
Disebelah atas dicantumkan total aktiva dan di bawahnya disajikan pos kewajiban
dan pos modal.
b. Bentuk
Neraca Skontro (Account Form), Di sini aktiva disajikan di sebelah kiri dan
kewajiban serta modal ditempatkan di sebelah kanan sehingga penyajiannya
sebelah-menyebelah.
c. Bentuk
yang Menyajikan Posisi Keuangan (Financial Position Form), Dalam bentuk ini
posisi keuangan tidak dilaporkan seperti dalam bentuk sebelumnya yang
berpedoman pada persamaan akuntansi. Dalam bentuk ini pertama-tama dicantumkan
aktiva lancar dikurangi utang lancar dan pengurangannya diketahui modal kerja.
Modal kerja ditambah aktiva tetap dan aktiva lainnya kemudian dikurangi utang
jangka panjang, maka akan diperoleh model pemilik.
2. Perhitungan
Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan
mengenai pendapatan dan beban-beban suatu perusahaan selama periode tertentu.
Laporan laba rugi juga merupakan tujuan utama untuk mengukur tingkat keuntungan
dari perusahaan dalam suatu periode tertentu. Hasil akhir dari suatu laporan
laba rugi adalah keuntungan bersih atau kerugian. Kemudian bila perusahaan
tidak membagi deviden, maka seluruh hasil akhir tersebut menjadi laba ditahan.
Tetapi bila perusahaan membagi deviden, maka hasil akhir tersebut terlebih
dahulu dikurangi dengan deviden untuk memperoleh nilai laba ditahan.
3. Laporan
Arus Kas
Laporan arus kas menginformasikan
perubahan dalam posisi keuangan sebagai akibat dari kegiatan usaha,
pembelanjaan, dan investasi selama periode yang bersangkutan. Menurut Harahap
(2002:93) mengemukakan bahwa: “Laporan arus kas ini dinilai banyak memberikan
informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba dan likuiditas di
masa yang akan datang. Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan
tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari suatu perusahaan pada suatu periode
tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan
operasi, pembiayaan dan investasi.”
4. Laporan
Perubahan Ekuitas
Menurut Rivai, Veithzal dan Idroes
(2007:619) mengemukakan bahwa: “Laporan perubahan ekuitas merupakan
laporan yang menggambarkan perubahan saldo akun ekuitas seperti modal disetor,
tambahan modal disetor, laba yang ditahan dan akun ekuitas lainnya.”
Laporan keuangan diharapkan disajikan
secara layak, jelas, dan lengkap, yang mengungkapkan kenyataan-kenyataan
ekonomi mengenai eksistensi dan operasi perusahaan tersebut. Dalam menyusun
laporan keuangan, akuntansi dihadapkan dengan kemungkinan bahaya penyimpangan
(bias), salah penafsiran dan ketidaktepatan. Untuk meminimkan bahaya ini,
profesi akuntansi telah berupaya untuk mengembangkan suatu barang tubuh teori
ini. Setiap akuntansi atau perusahaan harus menyesuaikan diri terhadap praktik
akuntansi dan pelaporan dari setiap perusahaan tertentu.
2.4
Arti Penting Analisis Laporan Keuangan
a. Bagi
pihak manajemen: untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, kompensasi,
pengembangan karier.
b. Bagi
pemegang saham: untuk mengetahui kinerja perusahaan, pendapatan, keamanan
investasi.
c. Bagi
kreditor: untuk mengetahui kemampuan perusahaan melunasi utang beserta
bunganya.
d. Bagi
pemerintah: pajak, persetujuan untuk go public.
e. Bagi
karyawan: Penghasilan yang memadai, kualitas hidup, keamanan kerja
2.5
Macam-Macam Analisis Laporan Keuangan
a. Analisis
Vertikal (menghubungkan antar pos-pos dalam suatu laporan keuangan):
analisis rasio, analisis modal kerja, analisis kas, dan seterusnya.
b. Analisis
Horizontal (menghubungkan pos-pos antar laporan keuangan): analisis
perbandingan (baik antar tahun).
2.6
Manfaat Analisis Laporan Keuangan
a. Dapat
memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari
laporan keuangan biasa.
b. Dapat
menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu
laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan (implicit).
c. Dapat
mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.
d. Dapat
membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu
laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern maupun kaitannya dengan
informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.
e. Dapat
mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan
teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi, peningkatan.
f. Dapat
memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan.
g. Dapat
menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah
dikenal dalam dunia bisnis.
2.7
Tujuan Laporan Keuangan
Menurut Ikatan Akuntan Indonesia
(2009:3), tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut
posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Sedangkan menurut Fahmi (2011:28), tujuan utama dari laporan keuangan
adalah memberikan informasi keuangan yang mencakup perubahan dari unsur-unsur
laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan
dalam menilai kinerja keuangan terhadap perusahaan di samping pihak manajemen
perusahaan. Para pemakai laporan akan menggunakannya untuk meramalkan,
membandingkan, dan menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis
yang diambilnya. Informasi mengenai dampak keuangan yang timbul tadi sangat
berguna bagi pemakai untuk meramalkan, membandingkan dan menilai
keuangan. Seandainya nilai uang tidak stabil, maka hal ini akan dijelaskan
dalam laporan keuangan. Laporan keuangan akan lebih bermanfaat apabila yang
dilaporkan tidak saja aspek-aspek kuantitatif, tetapi mencakup
penjelasan-penjelasan lainnya yang dirasakan perlu. Dan informasi ini harus
faktual dan dapat diukur secara objektif.
Beberapa tujuan laporan keuangan dari berbagai sumber
di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:
a. Informasi
posisi laporan keuangan yang dihasilkan dari kinerja dan aset perusahaan sangat
dibutuhkan oleh para pemakai laporan keuangan, sebagai bahan evaluasi dan
perbandingan untuk melihat dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis
yang diambilnya.
b. Informasi
keuangan perusahaan diperlukan juga untuk menilai dan meramalkan apakah
perusahaan di masa sekarang dan di masa yang akan datang sehingga akan
menghasilkan keuntungan yang sama atau lebih menguntungkan.
c. Informasi
perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat untuk menilai aktivitas
investasi, pendanaan dan operasi perusahaan selama periode tertentu. Selain
untuk menilai kemampuan perusahaan,laporan keuangan juga bertujuan sebagai
bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.
2.8
Keterbatasan Laporan Keuangan
a. Laporan
keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakaninterim
report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara)
dan bukan merupakan laporan yang final.
b. Laporan
keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya bersifat pasti dan
tepat, tetapi sebenarnya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau
berubah-ubah.
c. Laporan
keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai
rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu dimana daya
beli (purchasing power) uang tersebut menurun, dibanding dengan
tahun-tahun sebelumnya, sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan
dalam rupiah belum tentu menunjukkan atau mencerminkan unit yang dijual semakin
besar, mungkin kenaikan tersebut disebabkan naiknya harga jual barang tersebut
yang mungkin juga diikuti kenaikan harga-harga.
d. Laporan
keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi
posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-faktor tersebut tidak
dapat dinyatakan dengan suatu uang.
2.9
Ratio Keuangan
Salah satu alat analisis laporan
keuangan adalah dengan menggunakan analisis Ratio Financial Statement untuk
mengetahui prestasi keuangan perusahaan dari tahun ketahun dan hasil analisis
tersebut dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan.
a. Ratio
Likuiditas adalah ratio yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk
memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan saat ditagih.
b. Ratio
Solvabilitas yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya
dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut. Ratio ini
dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh
hutang ratio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi
pinjaman (bank).
c. Ratio
Provitabiltas / Rentablitas yaitu ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam memperoleh laba/keuntungan suatu perusahaan untuk mewujudkan
perbandingan antara laba dengan aktiva/modal yang menghasilkan laba
tersebut.
d. Ratio
Aktivitas digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan
sumber daya yang dimiliki.
3.0
Analisis Laporan Keuangan
Berikut adalah laporan keuangan PT.Indofood
Sukses Makmur tahun 2018 dan 2019 beserta analisis dan perhitungan 4 Ratio
diatas!
Analisis dan Perhitungan
Per Desember Tahun 2018
·
Ratio Likuiditas
a.
Current
Ratio = Total Aktiva Lancar / Total
Hutang Lancar
=
Rp 33.272.618 / Rp 31.204.102
=
Rp 1,06
Analisis : Setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin oleh 1,06 harta
lancar atau perbandingannya antara aktiva lancer dengan hutang lancer adalah 1,06:
1.
b.
Quick
Ratio = (Total Aktiva Lancar –
Persediaan) / Total Hutang Lancar
=
(Rp 33.272.618 – Rp 11.644.156) / Rp 31.204.102
=
(Rp 21.628.462) / Rp 31.204.102
=
Rp 0,69
Analisis : Rata-rata
industri tingkat liquidnya / quick ratio adalah 0,5 kali sedangkan PT.Indofood
Sukses Makmur 0,69 maka keadaannya
meningkat menjadi baik karena perusahaan dapat membayar hutang walaupun sudah
dikurangi persediaan.
·
Ratio Solvabilitas
a.
Total
Debt to Equity Ratio = (Total Hutang / Ekuitas Pemegang Saham) x 100%
= (Rp 46.620.996 / Rp 49.916.800) x
100%
= 0,93= 93%
Analisis : Perbandingan antara hutang dan ekuitas dalam
pendanaan perusahaan dan menunjukan kemampuan model sendiri, perusahan untuk
memenuhi seluruh kewajibannya. Perusahaan dibiayai 93% untuk tahun 2018.
b.
To Debt
to Asset Ratio = (Total Hutang / Total
Aktiva)
= (Rp 46.620.996 / Rp 96.537.796)
= Rp 4,88
Analisis : Pendanaan perusahaan dibiayai dengan hutang untuk
tahun 2018 artinya hanwa setiap Rp 100,- pendanaan perusahaan Rp 4,88,-.
·
Ratio Provitabilitas / Rentabilitas
a.
Gross
Provit Marginal = (Laba Kotor / Penjualan Bersih) x 100%
= (Rp 20.212.005 / Rp 73.394.728) x 100%
= 0,27 = 27%
Analisis
: Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba kotor dari penjualan bersih
adalah sebesar 27%
b.
Net
Profit Marginal = (Laba Setelah Pajak /
Total Aktiva) x 100%
=
(Rp 4.961.851 / Rp 96.537.796) x 100%
= 0,05
= 5%
Analisis : Kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari penjualan bersih adalah sebesar 5%.
c.
Operating
Profit Margin = (Laba Usaha / Penjualan
Bersih) x 100%
= (Rp 9.143.020 / Rp 73.394.728) x 100%
= 0,12 = 12%
Analisis : Operating
ratio mencerminkan tingkat efisiensi perusahaan sehingga ratio ini rendah
menunjukan keadaan yang baik karena setiap rupiah penjualan yang terserap
dengan biaya juga rendah dan tersedia untuk laba yang besar.
d.
Return
of Equity = (Laba Bersih Setelah Pajak / Total Modal Pemegang Saham) x 100%
= (Rp 6.350.788 / Rp
49.916.800) x 100%
= 0,12 = 12%
Analisis : Pengembalian
atas modal perusahaan sebesar 12%
·
Ratio Aktivitas
a.
Inventory
Turnover = HPP / Persediaan
=
Rp 1.524.070 / Rp 11.644.156
=
0,13
Analisis = Inventory
Turnover digunakan untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan
yang berputar pada suatu periode tertentu. Pada perusahaan ini Inventory
Turnovernya sebesar 0,13.
b.
Total
Aset Turnover = Penjualan Bersih / Total
Aktiva
=
Rp 73.394.728 / Rp 96.537.796 = 0,76
Analisis : Total Asset
Turnover digunakan untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam
keseluruhan aktiva yang berputar pada suatu periode. Pada perusahaan ini Total
Asset Turnovernya sebesar 0,76.
c.
Receivable
Turnover = Penjualan Bersih / Piutang
=
Rp 73.394.728 / Rp 951.589 =
18,55
Analisis : Receivable
Turnover digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola dana
yang tertanam dalam piutang yang berputar pada suatu periode tertenutu. Pada
perusahaan ini Receivable Turnovernya sebesar 18,55.
d.
Working
Capital Turnover = Penjualan Bersih / (Total Aktiva Lancar – Total Hutang
Lancar)
= Rp 73.394.728 / (Rp 33.272.618 - Rp
31.204.102)
= Rp 73.394.728 / Rp 2.068.516
= 35,48
Analisis : Working
Capital Turnover digunakan untuk mengukur kemampuan modal kerja yang berputar
pada satu periode siklus kas yang terdapat pada perusahaan. Pada perusahaan ini
Working Capital Turnovernya sebesar 35,48.
Analisis dan Perhitungan
Per Desember Tahun 2019
·
Ratio Likuiditas
a.
Current
Ratio = Total Aktiva Lancar / Total
Hutang Lancar
=
Rp 31.403.445 / Rp 24.686.862
=
Rp 1,27
Analisis : Setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin oleh 1,27 harta
lancar atau perbandingannya antara aktiva lancer dengan hutang lancer adalah
1,27 : 1.
b.
Quick
Ratio = (Total Aktiva Lancar –
Persediaan) / Total Hutang Lancar
=
(Rp 31.403.445– Rp 9.658.705) / Rp 24.686.862
=
(Rp 21.744.740) / Rp 24.686.862
=
Rp 0,88
Analisis : Rata-rata
industri tingkat liquidnya / quick ratio adalah 0,5 kali sedangkan PT.Indofood
Sukses Makmur Tbk 0,88 maka keadaannya
meningkat menjadi baik karena perusahaan dapat membayar hutang walaupun sudah
dikurangi persediaan.
·
Ratio Solvabilitas
a.
Total
Debt to Equity Ratio = (Total Hutang / Ekuitas Pemegang Saham) x 100%
= (Rp 41.996.071 / Rp 54.202.488) x
100%
= 0,74 = 74%
Analisis : Perbandingan antara hutang dan ekuitas dalam
pendanaan perusahaan dan menunjukan kemampuan model sendiri, perusahan untuk memenuhi
seluruh kewajibannya. Perusahaan dibiayai 74% untuk tahun 2019.
b.
To Debt
to Asset Ratio = (Total Hutang / Total Aktiva)
= (Rp 41.996.071 / Rp 22.755.100)
= Rp 1,84
Analisis : Pendanaan perusahaan dibiayai dengan hutang untuk
tahun 2019 artinya hanwa setiap Rp 100,- pendanaan perusahaan Rp 1,84,-.
·
Ratio Provitabilitas / Rentabilitas
a.
Gross
Provit Marginal = (Laba Kotor /
Penjualan Bersih) x 100%
= (Rp 22.716.361 / Rp 76.592.955) x 100%
= 0,29 = 29%
Analisis
: Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba kotor dari penjualan bersih
adalah sebesar 29%.
b.
Net
Profit Marginal = (Laba Setelah Pajak /
Total Aktiva) x 100%
=
(Rp 5.902.729 / Rp 22.755.100) x 100%
= 0,25
= 25%
Analisis : Kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari penjualan bersih adalah sebesar
25%.
c.
Operating
Profit Margin = (Laba Usaha / Penjualan
Bersih) x 100%
= (Rp 9.831.024 / Rp 76.592.955) x 100%
= 0,12 = 12%
Analisis : Operating ratio
mencerminkan tingkat efisiensi perusahaan sehingga ratio ini rendah menunjukan
keadaan yang baik karena setiap rupiah penjualan yang terserap dengan biaya
juga rendah dan tersedia untuk laba yang besar.
d.
Return
of Equity = (Laba Bersih Setelah Pajak / Total Modal Pemegang Saham) x 100%
= (Rp 6.588.662 / Rp
54.202.488) x 100%
= 0,12 = 12%
Analisis : Pengembalian
atas modal perusahaan sebesar 10%
·
Ratio Aktivitas
a.
Inventory
Turnover = HPP / Persediaan
=
Rp 996.997.901 / Rp 869.970
=
1.146,01
Analisis = Inventory
Turnover digunakan untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan
yang berputar pada suatu periode tertentu. Pada perusahaan ini Inventory
Turnovernya sebesar 1.146,01.
b.
Total
Aset Turnover = Penjualan Bersih / Total
Aktiva
=
Rp 76.592.955 / Rp 22.755.100 = 3,36
Analisis : Total Asset
Turnover digunakan untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam
keseluruhan aktiva yang berputar pada suatu periode. Pada perusahaan ini Total
Asset Turnovernya sebesar 3,36.
c.
Receivable
Turnover = Penjualan Bersih / Piutang
=
Rp 76.592.955 / Rp 4.128.356
=
18,55
Analisis : Receivable
Turnover digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola dana
yang tertanam dalam piutang yang berputar pada suatu periode tertenutu. Pada
perusahaan ini Receivable Turnovernya sebesar 18,55.
d.
Working
Capital Turnover = Penjualan Bersih / (Total Aktiva Lancar – Total Hutang
Lancar)
= Rp 76.592.955 / (Rp 31.403.445 - Rp
24.686.862)
= Rp 76.592.955 / Rp 6.716.583
=
11,40
Analisis : Working
Capital Turnover digunakan untuk mengukur kemampuan modal kerja yang berputar
pada satu periode siklus kas yang terdapat pada perusahaan. Pada perusahaan ini
Working Capital Turnovernya sebesar 11,40.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Analisis laporan
keuangan merupakan pemeriksaan keterkaitan angka- angka dalam laporan keuangan
dan trend angka-angka dalam beberapa periode. Tujuan analisis laporan keuangan
adalah mengevaluasi kinerja dari suatu perusahaan. Hasil akhir dari kegiatan
akuntansi adalah laporan keuangan yang digunakan oleh perusahaan ataupun pihak
yang berkepentingan terhadap laporan keuangan terssebut, sehingga perlu dibuat
analisis laporan keuangan dari perusahaan untuk membantu dan mengendalikan
perusahaan atau memberikan gambaran situasi keuangan pada pihak yang
berkepentingan, seperti para pemegang saham, kreditur, pemerintah dan pihak
lainnya. Dengan adanya analisis laporan keuangan maka dapat dilihat hasil
kegiatan perusahaan dalam satu periode.
Berdasarkan hasil
perhitungan rasio keuangan pada PT Indofood Sukses Makmur tentang Analisis
Laporan Keuangan dapat ditarik kesimpulan yaitu
dilihat dari hasil rasio keuangannya PT Indofood Sukses Makmur dari
tahun 2018 ke tahun 2019 mengalami kenaikan sehingga kondisi keuangannya
dinilai sangat baik. Dan perusahaan PT Indofood Sukses Makmur menjadi efisien
dan efektif dalam penggunaan dana sehingga laba perusahaan cukup maksimal.
3.2
SaraSn
Adapun saran yang dapat disampaikan
agar perusahaan bisa berjalan dengan baik dimasa yang akan datang yaitu
sebaiknya melakukan analisa laporan keuangan secara terus menerus, untuk
mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang diperoleh setiap
tahunnya. Untuk meningkatkan likuiditas dan rentabilitas, perusahaan harus
memperpendek jangka waktu piutang, memanfaatkan hutang jangka panjang agar
dapat menambah aktiva lancar dan aktiva tetap. Untuk memperbaiki kinerja
keuangannya perusahaan harus menambah modal yang dimiliki untuk mengeluarkan
saham saham baru.
DAFTAR PUSTAKA
1. Nuraini,
Anisa. 2016. Pengertian dan manfaat
analisis laporan keuangan. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2020
URL:http://annisaa10211978.blogspot.com/2012/06/pengertian-analisis-laporan-keuangan.html
2. Lydia.
2012. PENGERTIAN DAN MANFAAT ANALISIS
LAPORAN KEUANGAN. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2020
URL: https://lydia14211185.wordpress.com/2012/06/07/pengertian-dan-manfaat-analisis-laporan-keuangan/
3. Aji,
Muhammad. 2012. PENGERTIAN DAN MANFAAT
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2020
URL:http://muhammadaji18211349.blogspot.com/2012/06/pengertian-dan-manfaat-analisis-laporan.html
4. Onniomad.
2012. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN.
Diakses pada tanggal 20 Oktober 2020
URL:http://muhammadaji18211349.blogspot.com/2012/06/pengertian-dan-manfaat-analisis-laporan.html