bjk

Welcome to my Blog.

Nama Saya Renaldy,Dari kelas 1ia19.

Gunadarma Site

click here

Follow my Instagram

just Click Here!

Senin, 02 November 2020

LAPORAN KEUANGAN PADA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR

 

LAPORAN KEUANGAN PADA PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR

(Mata Kuliah Pengantar Bisnis Informatika)

 

 

Disusun oleh:

KELOMPOK 4

 

1.     Amalia Wulandari                                                                       50417595

2.     Anugrah Cahya Agusty Satrio                                                     50417878

3.     Kurnia Jordy Adhi Pradana                                                         53417254

4.     Ni Luh Made Mita Mesdiana                                                      54417475

5.     Muhamad Renaldy Ridwan                                                         53417795

6.     Panji Maulana Al Latief                                                              54417689

7.     Rafi Mochamad Fahreza                                                             54417857

8.     Robby Nugraha                                                                            55417378

 

 

 

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

UNIVERSITAS GUNADARMA

2020


KATA PENGANTAR

           

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami dapat menyelesaikan Penulisan Tugas 1 ini. Penyusunan Penulisan Tugas 2 ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Bisnis Informatika tentang “Laporan Keuangan PT Indofood Sukses Makmur”.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wiwied Widianingsih selaku dosen Pengantar Bisnis Informatika kami yang telah memberikan arahan kepada kami agar dapat menyelesaikan Tugas 1 ini.

Akhirnya kami menyadari bahwa penulisan tugas ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan Penulisan Tugas selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR.. i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN.. 1

1.1      LATAR BELAKANG.. 1

1.2      TUJUAN PENULISAN.. 2

BAB II PEMBAHASAN.. 3

2.1      Pengertian Laporan Keuangan. 3

2.2      Pengertian Analisa Laporan Keuangan. 3

2.3      Isi Laporan keuangan. 4

2.4      Arti Penting Analisis Laporan Keuangan. 5

2.5      Macam-Macam Analisis Laporan Keuangan. 6

2.6      Manfaat Analisis Laporan Keuangan. 6

2.7      Tujuan Laporan Keuangan. 6

2.8      Keterbatasan Laporan Keuangan. 7

2.9      Ratio Keuangan. 8

3.0      Analisis Laporan Keuangan. 9

BAB III PENUTUP. 20

3.1      Kesimpulan. 20

3.2      Saran. 20

DAFTAR PUSTAKA.. 21

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1        LATAR BELAKANG

Laporan keuangan merupakan suatu informasi keuangan yang dapat menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan pada periode akuntansi. Pihak terkait (internal maupun eksternal) masih menganggap bahwa laporan keuangan dapat menjadi suatu acuan dalam pengambilan suatu keputusan. Terkait dengan suatu pengambilan keputusan, maka diperlukan suatu analisa laporan keuangan untuk mengetahui prospek perusahaan di masa yang akan datang.

Salah satu komponen laporan keuangan yakni laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang terkait dengan prediksi arus kas di masa mendatang. Laporan laba rugi merupakan laporan utama mengenai kinerja dari suatu perusahaan selama periode tertentu.  Penyajian informasi laba melalui laporan keuangan merupakan fokus kinerja perusahaan yang penting dibandingkan dengan pengukuran kinerja yang mendasarkan pada gambaran meningkatnya dan menurunnya modal bersih. Informasi laba memainkan peranan yang signifikan dalam proses pengambilan keputusan oleh pengguna laporan keuangan yang diterbitkan.

Laba memiliki potensi informasi yang sangat penting bagi pihak eksternal dan internal perusahaan. Laba dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur kinerja perusahaan serta memberikan informasi yang berkaitan dengan kewajiban manajemen atas tanggung jawabnya dalam pengelolaan sumber daya yang telah dipercayakan kepadanya. Informasi laba diterbitkan oleh manajemen yang lebih mengetahui kondisi di dalam perusahaan. Informasi tentang kinerja perusahaan, terutama tentang profitabilitas, dibutuhkan untuk membuat keputusan tentang sumber ekonomi yang akan dikelola perusahaan di masa yang akan datang.

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penelitian ini mengambil judul “Laporan Keuangan PT Indofood Sukses Makmur”.

 

1.2        IDENTIFIKASI MASALAH

Analisis laporan keuangan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas dan untuk membatasi ruang lingkup permasalahan di atas, maka penulis hanya akan membahas tentang analisis kinerja keuangan dengan menggunakan rasio likuiditas, rasio solvabilitas, dan rasio profitabilitas, dan ratio aktivitas untuk menilai kinerja perusahaan pada Laporan Keuangan PT Indofood Sukses Makmur pada tahun 2018 dan 2019. Adapun data yang akan dipakai adalah neraca dan laporan laba rugi.

 

1.3        RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut pokok permasalahannya adalah :

1.       Apakah Kinerja perusahaan pada PT Indofood Sukses Makmur mengalami peningkatan pada periode 2018-2019 ditinjau dari laporan keuangan dengan menggunakan analisis rasio likuiditas?

2.       Apakah Kinerja perusahaan pada PT Indofood Sukses Makmur mengalami peningkatan pada periode 2018-2019 ditinjau dari laporan keuangan dengan menggunakan analisis rasio solvabilitas?

3.       Apakah Kinerja perusahaan pada PT Indofood Sukses Makmur mengalami peningkatan pada periode 2018-2019 ditinjau dari laporan keuangan dengan menggunakan analisis rasio profitabilitas?

4.       Apakah Kinerja perusahaan pada PT Indofood Sukses Makmur mengalami peningkatan pada periode 2018-2019 ditinjau dari laporan keuangan dengan menggunakan analisis rasio aktivitas?

 

1.2         TUJUAN PENULISAN

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1.     Untuk mengetahui kinerja perusahaan pada PT Indofood Sukses Makmur dilihat dari rasio likuiditas.

2.     Untuk mengetahui kinerja perusahaan pada PT Indofood Sukses Makmur dilihat dari rasio solvabilitas.

3.     Untuk mengetahui kinerja perusahaan pada PT Indofood Sukses Makmur dilihat dari rasio profitabilitas.

4.     Untuk mengetahui kinerja perusahaan pada PT Indofood Sukses Makmur dilihat dari rasio aktivitas.

 

 


BAB II

PEMBAHASAN

 

2.1        Pengertian Laporan Keuangan

            Menurut Munawir (2004:2) mengemukakan pengertian laporan keuangan sebagai berikut: “Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas dari perusahaan tersebut.”     

            Menurut Harahap (2002:7) mengemukakan bahwa: “Laporan keuangan adalah merupakan pokok atau hasil akhir dari suatu proses akuntansi yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan dan juga dapat menggambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan mencapai tujuannya.”

            Sedangkan menurut Standar Akuntansi Keuangan PSAK No. 1 (IAI:2004:04) mengemukakan bahwa: “Laporan keuangan merupakan laporan periodik yang disusun menurut prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum tentang status keuangan dari individu, sosiasi atau organisasi bisnis yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan kuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan.”

            Laporan keuangan adalah suatu bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi: neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas (yang dapat disajikan dalam berbagai cara misalnya sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), dan catatan atas laporan keuangan.

            Laporan keuangan merupakan pencatatan transaksi dan pengikhtisaran dan pelaporan yang dapat memberikan informasi bagi pemakai. Seperti yang kita tahu bahwa informasi adalah data yang sudah diolah sehingga berguna untuk mengambil keputusan. Informasi yang tepat akan sangat berguna dalam mengambil berbagai keputusan. 

 

2.2        Pengertian Analisa Laporan Keuangan

            Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Analisa laporan keuangan sebenarnya banyak sekali namun pada penelitian kali ini penulis menggunakan analisa rasio keuangan karena analisa ini lebih sering digunakan dan lebih sederhana.

 

2.3        Isi Laporan keuangan

1.     Neraca

Neraca menginformasikan posisi keuangan pada saat tertentu, yang tercermin pada jumlah harta yang dimiliki, jumlah kewajiban, dan modal perusahaan. Menurut harahap (2007:107) mengemukakan bahwa: “Laporan neraca atau daftar neraca disebut juga laporan posisi keuangan perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, dan modal pada saat tertentu. Laporan ini disusun setiap saat dan merupakan opname situasi keuangan pada saat itu”. Dalam penyajiannya neraca dapat dibagi dalam 3 bentuk, menurut Harahap (2002:75) bentuk neraca yang umum digunakan adalah sebagai berikut :

a.      Bentuk Neraca Staffel (Refort Form), Neraca ini dilaporkan satu halaman bertikal. Disebelah atas dicantumkan total aktiva dan di bawahnya disajikan pos kewajiban dan pos modal.

b.     Bentuk Neraca Skontro (Account Form), Di sini aktiva disajikan di sebelah kiri dan kewajiban serta modal ditempatkan di sebelah kanan sehingga penyajiannya sebelah-menyebelah.

c.      Bentuk yang Menyajikan Posisi Keuangan (Financial Position Form), Dalam bentuk ini posisi keuangan tidak dilaporkan seperti dalam bentuk sebelumnya yang berpedoman pada persamaan akuntansi. Dalam bentuk ini pertama-tama dicantumkan aktiva lancar dikurangi utang lancar dan pengurangannya diketahui modal kerja. Modal kerja ditambah aktiva tetap dan aktiva lainnya kemudian dikurangi utang jangka panjang, maka akan diperoleh model pemilik. 

2.     Perhitungan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan laporan mengenai pendapatan dan beban-beban suatu perusahaan selama periode tertentu. Laporan laba rugi juga merupakan tujuan utama untuk mengukur tingkat keuntungan dari perusahaan dalam suatu periode tertentu. Hasil akhir dari suatu laporan laba rugi adalah keuntungan bersih atau kerugian. Kemudian bila perusahaan tidak membagi deviden, maka seluruh hasil akhir tersebut menjadi laba ditahan. Tetapi bila perusahaan membagi deviden, maka hasil akhir tersebut terlebih dahulu dikurangi dengan deviden untuk memperoleh nilai laba ditahan.

3.     Laporan Arus Kas

Laporan arus kas menginformasikan perubahan dalam posisi keuangan sebagai akibat dari kegiatan usaha, pembelanjaan, dan investasi selama periode yang bersangkutan. Menurut Harahap (2002:93) mengemukakan bahwa: “Laporan arus kas ini dinilai banyak memberikan informasi tentang kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba dan likuiditas di masa yang akan datang. Laporan arus kas ini memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan dan pengeluaran kas dari suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, dengan mengklasifikasikan transaksi berdasarkan pada kegiatan operasi, pembiayaan dan investasi.”

4.     Laporan Perubahan Ekuitas

Menurut Rivai, Veithzal dan Idroes (2007:619) mengemukakan bahwa: “Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan yang menggambarkan perubahan saldo akun ekuitas seperti modal disetor, tambahan modal disetor, laba yang ditahan dan akun ekuitas lainnya.”

Laporan keuangan diharapkan disajikan secara layak, jelas, dan lengkap, yang mengungkapkan kenyataan-kenyataan ekonomi mengenai eksistensi dan operasi perusahaan tersebut. Dalam menyusun laporan keuangan, akuntansi dihadapkan dengan kemungkinan bahaya penyimpangan (bias), salah penafsiran dan ketidaktepatan. Untuk meminimkan bahaya ini, profesi akuntansi telah berupaya untuk mengembangkan suatu barang tubuh teori ini. Setiap akuntansi atau perusahaan harus menyesuaikan diri terhadap praktik akuntansi dan pelaporan dari setiap perusahaan tertentu.

 

2.4        Arti Penting Analisis Laporan Keuangan

a.      Bagi pihak manajemen: untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, kompensasi, pengembangan karier.

b.     Bagi pemegang saham: untuk mengetahui kinerja perusahaan, pendapatan, keamanan investasi.

c.      Bagi kreditor: untuk mengetahui kemampuan perusahaan melunasi utang beserta bunganya.

d.     Bagi pemerintah: pajak, persetujuan untuk go public.

e.      Bagi karyawan: Penghasilan yang memadai, kualitas hidup, keamanan kerja

 

2.5        Macam-Macam Analisis Laporan Keuangan

a.      Analisis Vertikal (menghubungkan antar pos-pos dalam suatu laporan keuangan): analisis rasio, analisis modal kerja, analisis kas, dan seterusnya.

b.     Analisis Horizontal (menghubungkan pos-pos antar laporan keuangan): analisis perbandingan (baik antar tahun).  

 

2.6        Manfaat Analisis Laporan Keuangan

a.      Dapat memberikan informasi yang lebih luas, lebih dalam daripada yang terdapat dari laporan keuangan biasa.

b.     Dapat menggali informasi yang tidak tampak secara kasat mata (explicit) dari suatu laporan keuangan atau yang berada di balik laporan keuangan (implicit).

c.      Dapat mengetahui kesalahan yang terkandung dalam laporan keuangan.

d.     Dapat membongkar hal-hal yang bersifat tidak konsisten dalam hubungannya dengan suatu laporan keuangan baik dikaitkan dengan komponen intern maupun kaitannya dengan informasi yang diperoleh dari luar perusahaan.

e.      Dapat mengetahui sifat-sifat hubungan yang akhirnya dapat melahirkan model-model dan teori-teori yang terdapat di lapangan seperti untuk prediksi, peningkatan.

f.      Dapat memberikan informasi yang diinginkan oleh para pengambil keputusan.

g.     Dapat menentukan peringkat (rating) perusahaan menurut kriteria tertentu yang sudah dikenal dalam dunia bisnis.

 

2.7        Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:3), tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Sedangkan menurut Fahmi (2011:28), tujuan utama dari laporan keuangan adalah memberikan informasi keuangan yang mencakup perubahan dari unsur-unsur laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam menilai kinerja keuangan terhadap perusahaan di samping pihak manajemen perusahaan. Para pemakai laporan akan menggunakannya untuk meramalkan, membandingkan, dan menilai dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang diambilnya. Informasi mengenai dampak keuangan yang timbul tadi sangat berguna bagi pemakai untuk meramalkan, membandingkan dan menilai keuangan. Seandainya nilai uang tidak stabil, maka hal ini akan dijelaskan dalam laporan keuangan. Laporan keuangan akan lebih bermanfaat apabila yang dilaporkan tidak saja aspek-aspek kuantitatif, tetapi mencakup penjelasan-penjelasan lainnya yang dirasakan perlu. Dan informasi ini harus faktual dan dapat diukur secara objektif.

Beberapa tujuan laporan keuangan dari berbagai sumber di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:

a.      Informasi posisi laporan keuangan yang dihasilkan dari kinerja dan aset perusahaan sangat dibutuhkan oleh para pemakai laporan keuangan, sebagai bahan evaluasi dan perbandingan untuk melihat dampak keuangan yang timbul dari keputusan ekonomis yang diambilnya.

b.     Informasi keuangan perusahaan diperlukan juga untuk menilai dan meramalkan apakah perusahaan di masa sekarang dan di masa yang akan datang sehingga akan menghasilkan keuntungan yang sama atau lebih menguntungkan.

c.      Informasi perubahan posisi keuangan perusahaan bermanfaat untuk menilai aktivitas investasi, pendanaan dan operasi perusahaan selama periode tertentu. Selain untuk menilai kemampuan perusahaan,laporan keuangan juga bertujuan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.

 

2.8        Keterbatasan Laporan Keuangan

a.      Laporan keuangan yang dibuat secara periodik pada dasarnya merupakaninterim report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan merupakan laporan yang final.

b.     Laporan keuangan menunjukkan angka dalam rupiah yang kelihatannya bersifat pasti dan tepat, tetapi sebenarnya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah.

c.      Laporan keuangan disusun berdasarkan hasil pencatatan transaksi keuangan atau nilai rupiah dari berbagai waktu atau tanggal yang lalu dimana daya beli (purchasing power) uang tersebut menurun, dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, sehingga kenaikan volume penjualan yang dinyatakan dalam rupiah belum tentu menunjukkan atau mencerminkan unit yang dijual semakin besar, mungkin kenaikan tersebut disebabkan naiknya harga jual barang tersebut yang mungkin juga diikuti kenaikan harga-harga.

d.     Laporan keuangan tidak dapat mencerminkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi posisi atau keadaan keuangan perusahaan karena faktor-faktor tersebut tidak dapat dinyatakan dengan suatu uang.

 

2.9        Ratio Keuangan

Salah satu alat analisis laporan keuangan adalah dengan menggunakan analisis Ratio Financial Statement untuk mengetahui prestasi keuangan perusahaan dari tahun ketahun dan hasil analisis tersebut dapat digunakan untuk menilai kinerja perusahaan.

a.      Ratio Likuiditas adalah ratio yang menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan saat ditagih.

b.     Ratio Solvabilitas yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut. Ratio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva perusahaan dibiayai oleh hutang ratio ini menunjukkan indikasi tingkat keamanan dari para pemberi pinjaman (bank).

c.      Ratio Provitabiltas / Rentablitas yaitu ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba/keuntungan suatu perusahaan untuk mewujudkan perbandingan antara laba  dengan aktiva/modal yang menghasilkan laba tersebut.

d.     Ratio Aktivitas digunakan untuk mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber daya yang dimiliki.

 

 

 

 

 

 

 

3.0        Analisis Laporan Keuangan

Berikut adalah laporan keuangan PT.Indofood Sukses Makmur tahun 2018 dan 2019 beserta analisis dan perhitungan 4 Ratio diatas!

Analisis dan Perhitungan Per Desember Tahun 2018

 

·       Ratio Likuiditas

a.   Current Ratio  = Total Aktiva Lancar / Total Hutang Lancar

                             = Rp 33.272.618 / Rp 31.204.102

                             = Rp 1,06

Analisis : Setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin oleh 1,06 harta lancar atau perbandingannya antara aktiva lancer dengan hutang lancer adalah 1,06: 1.

b.   Quick Ratio     = (Total Aktiva Lancar – Persediaan) / Total Hutang Lancar

                             = (Rp 33.272.618 – Rp 11.644.156) / Rp 31.204.102

                             = (Rp 21.628.462) / Rp 31.204.102

                             = Rp 0,69

Analisis : Rata-rata industri tingkat liquidnya / quick ratio adalah 0,5 kali sedangkan PT.Indofood Sukses Makmur 0,69 maka keadaannya meningkat menjadi baik karena perusahaan dapat membayar hutang walaupun sudah dikurangi persediaan.

 

·       Ratio Solvabilitas

a.   Total Debt to Equity Ratio = (Total Hutang / Ekuitas Pemegang Saham) x 100%

                                                 = (Rp 46.620.996 / Rp 49.916.800) x 100%

                                                 = 0,93= 93%

Analisis : Perbandingan antara hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukan kemampuan model sendiri, perusahan untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Perusahaan dibiayai 93% untuk tahun 2018.

b.   To Debt to Asset Ratio   = (Total Hutang / Total Aktiva)

                                             = (Rp 46.620.996 / Rp 96.537.796)

                                             = Rp 4,88

Analisis : Pendanaan perusahaan dibiayai dengan hutang untuk tahun 2018 artinya hanwa setiap Rp 100,- pendanaan perusahaan Rp 4,88,-.

 

 

 

·       Ratio Provitabilitas / Rentabilitas

a.   Gross Provit Marginal   = (Laba Kotor / Penjualan Bersih) x 100%

                                           = (Rp 20.212.005 / Rp 73.394.728) x 100%

                                           = 0,27 = 27%

Analisis : Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba kotor dari penjualan bersih adalah sebesar 27%

b.   Net Profit Marginal    = (Laba Setelah Pajak / Total Aktiva) x 100%

                                         = (Rp 4.961.851 / Rp 96.537.796) x 100%

                                         = 0,05 = 5%                                   

Analisis : Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari penjualan bersih adalah sebesar 5%.

c.   Operating Profit Margin  = (Laba Usaha / Penjualan Bersih) x 100%

                                              = (Rp 9.143.020 / Rp 73.394.728) x 100%

                                              = 0,12 = 12%

Analisis : Operating ratio mencerminkan tingkat efisiensi perusahaan sehingga ratio ini rendah menunjukan keadaan yang baik karena setiap rupiah penjualan yang terserap dengan biaya juga rendah dan tersedia untuk laba yang besar.

d.   Return of Equity = (Laba Bersih Setelah Pajak / Total Modal Pemegang Saham) x 100%

                                 = (Rp 6.350.788 / Rp 49.916.800) x 100%

                                 = 0,12 = 12%

Analisis : Pengembalian atas modal perusahaan sebesar 12%

 

·       Ratio Aktivitas

a.   Inventory Turnover     = HPP / Persediaan

                                         = Rp 1.524.070 / Rp 11.644.156

                                         = 0,13

Analisis = Inventory Turnover digunakan untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan yang berputar pada suatu periode tertentu. Pada perusahaan ini Inventory Turnovernya sebesar 0,13.

b.   Total Aset Turnover   = Penjualan Bersih / Total Aktiva

                                         = Rp 73.394.728 / Rp 96.537.796 = 0,76                  

Analisis : Total Asset Turnover digunakan untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva yang berputar pada suatu periode. Pada perusahaan ini Total Asset Turnovernya sebesar 0,76.

c.   Receivable Turnover = Penjualan Bersih / Piutang

                                         = Rp 73.394.728 / Rp 951.589                                                                                                    = 18,55

Analisis : Receivable Turnover digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola dana yang tertanam dalam piutang yang berputar pada suatu periode tertenutu. Pada perusahaan ini Receivable Turnovernya sebesar 18,55.

d.   Working Capital Turnover = Penjualan Bersih / (Total Aktiva Lancar – Total Hutang 

                                               Lancar)

                                                 = Rp 73.394.728 / (Rp 33.272.618 - Rp 31.204.102)

                                                 = Rp 73.394.728 / Rp 2.068.516

                                                 = 35,48

Analisis : Working Capital Turnover digunakan untuk mengukur kemampuan modal kerja yang berputar pada satu periode siklus kas yang terdapat pada perusahaan. Pada perusahaan ini Working Capital Turnovernya sebesar 35,48.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Analisis dan Perhitungan Per Desember Tahun 2019

 

·       Ratio Likuiditas

a.   Current Ratio  = Total Aktiva Lancar / Total Hutang Lancar

                             = Rp 31.403.445 / Rp 24.686.862

                             = Rp 1,27

Analisis : Setiap Rp. 1 hutang lancar dijamin oleh 1,27 harta lancar atau perbandingannya antara aktiva lancer dengan hutang lancer adalah 1,27 : 1.

b.   Quick Ratio     = (Total Aktiva Lancar – Persediaan) / Total Hutang Lancar

                             = (Rp 31.403.445– Rp 9.658.705) / Rp 24.686.862

                             = (Rp 21.744.740) / Rp 24.686.862

                             = Rp 0,88

Analisis : Rata-rata industri tingkat liquidnya / quick ratio adalah 0,5 kali sedangkan PT.Indofood Sukses Makmur Tbk 0,88 maka keadaannya meningkat menjadi baik karena perusahaan dapat membayar hutang walaupun sudah dikurangi persediaan.

 

·       Ratio Solvabilitas

a.   Total Debt to Equity Ratio = (Total Hutang / Ekuitas Pemegang Saham) x 100%

                                                 = (Rp 41.996.071 / Rp 54.202.488) x 100%

                                                 = 0,74 = 74%

Analisis : Perbandingan antara hutang dan ekuitas dalam pendanaan perusahaan dan menunjukan kemampuan model sendiri, perusahan untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Perusahaan dibiayai 74% untuk tahun 2019.

b.   To Debt to Asset Ratio = (Total Hutang / Total Aktiva)

                                           = (Rp 41.996.071 / Rp 22.755.100)

                                           = Rp 1,84

Analisis : Pendanaan perusahaan dibiayai dengan hutang untuk tahun 2019 artinya hanwa setiap Rp 100,- pendanaan perusahaan Rp 1,84,-.

 

 

 

·       Ratio Provitabilitas / Rentabilitas

a.   Gross Provit Marginal   = (Laba Kotor / Penjualan Bersih) x 100%

                                            = (Rp 22.716.361 / Rp 76.592.955) x 100%

                                            = 0,29 = 29%

Analisis : Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba kotor dari penjualan bersih adalah sebesar 29%.

b.   Net Profit Marginal    = (Laba Setelah Pajak / Total Aktiva) x 100%

                                         = (Rp 5.902.729 / Rp 22.755.100) x 100%

                                         = 0,25 = 25%                                 

Analisis : Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari penjualan bersih adalah sebesar 25%.

c.   Operating Profit Margin  = (Laba Usaha / Penjualan Bersih) x 100%

                                              = (Rp 9.831.024 / Rp 76.592.955) x 100%

                                              = 0,12 = 12%

Analisis : Operating ratio mencerminkan tingkat efisiensi perusahaan sehingga ratio ini rendah menunjukan keadaan yang baik karena setiap rupiah penjualan yang terserap dengan biaya juga rendah dan tersedia untuk laba yang besar.

d.   Return of Equity = (Laba Bersih Setelah Pajak / Total Modal Pemegang Saham) x 100%

                                 = (Rp 6.588.662 / Rp 54.202.488) x 100%

                                 = 0,12 = 12%

Analisis : Pengembalian atas modal perusahaan sebesar 10%

 

·       Ratio Aktivitas

a.   Inventory Turnover     = HPP / Persediaan

                                         = Rp 996.997.901 / Rp 869.970

                                         = 1.146,01

Analisis = Inventory Turnover digunakan untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam persediaan yang berputar pada suatu periode tertentu. Pada perusahaan ini Inventory Turnovernya sebesar 1.146,01.

b.   Total Aset Turnover   = Penjualan Bersih / Total Aktiva

                                         = Rp 76.592.955 / Rp 22.755.100 = 3,36                       

Analisis : Total Asset Turnover digunakan untuk mengukur kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan aktiva yang berputar pada suatu periode. Pada perusahaan ini Total Asset Turnovernya sebesar 3,36.

c.   Receivable Turnover = Penjualan Bersih / Piutang

                                         = Rp 76.592.955 / Rp 4.128.356

                                         = 18,55

Analisis : Receivable Turnover digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola dana yang tertanam dalam piutang yang berputar pada suatu periode tertenutu. Pada perusahaan ini Receivable Turnovernya sebesar 18,55.

d.   Working Capital Turnover = Penjualan Bersih / (Total Aktiva Lancar – Total Hutang

                                               Lancar)

                                                 = Rp 76.592.955 / (Rp 31.403.445 - Rp 24.686.862)

                                                 = Rp 76.592.955 / Rp 6.716.583

                                                 = 11,40

Analisis : Working Capital Turnover digunakan untuk mengukur kemampuan modal kerja yang berputar pada satu periode siklus kas yang terdapat pada perusahaan. Pada perusahaan ini Working Capital Turnovernya sebesar 11,40.


BAB III

PENUTUP

 

3.1                Kesimpulan

Analisis laporan keuangan merupakan pemeriksaan keterkaitan angka- angka dalam laporan keuangan dan trend angka-angka dalam beberapa periode. Tujuan analisis laporan keuangan adalah mengevaluasi kinerja dari suatu perusahaan. Hasil akhir dari kegiatan akuntansi adalah laporan keuangan yang digunakan oleh perusahaan ataupun pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan terssebut, sehingga perlu dibuat analisis laporan keuangan dari perusahaan untuk membantu dan mengendalikan perusahaan atau memberikan gambaran situasi keuangan pada pihak yang berkepentingan, seperti para pemegang saham, kreditur, pemerintah dan pihak lainnya. Dengan adanya analisis laporan keuangan maka dapat dilihat hasil kegiatan perusahaan dalam satu periode.

Berdasarkan hasil perhitungan rasio keuangan pada PT Indofood Sukses Makmur tentang Analisis Laporan Keuangan dapat ditarik kesimpulan yaitu  dilihat dari hasil rasio keuangannya PT Indofood Sukses Makmur dari tahun 2018 ke tahun 2019 mengalami kenaikan sehingga kondisi keuangannya dinilai sangat baik. Dan perusahaan PT Indofood Sukses Makmur menjadi efisien dan efektif dalam penggunaan dana sehingga laba perusahaan cukup maksimal.

 

3.2                SaraSn

Adapun saran yang dapat disampaikan agar perusahaan bisa berjalan dengan baik dimasa yang akan datang yaitu sebaiknya melakukan analisa laporan keuangan secara terus menerus, untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang diperoleh setiap tahunnya. Untuk meningkatkan likuiditas dan rentabilitas, perusahaan harus memperpendek jangka waktu piutang, memanfaatkan hutang jangka panjang agar dapat menambah aktiva lancar dan aktiva tetap. Untuk memperbaiki kinerja keuangannya perusahaan harus menambah modal yang dimiliki untuk mengeluarkan saham saham baru.

 

 

 


DAFTAR PUSTAKA

 

1.     Nuraini, Anisa. 2016. Pengertian dan manfaat analisis laporan keuangan. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2020

URL:http://annisaa10211978.blogspot.com/2012/06/pengertian-analisis-laporan-keuangan.html

2.     Lydia. 2012. PENGERTIAN DAN MANFAAT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2020

URL: https://lydia14211185.wordpress.com/2012/06/07/pengertian-dan-manfaat-analisis-laporan-keuangan/

3.     Aji, Muhammad. 2012. PENGERTIAN DAN MANFAAT ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2020

URL:http://muhammadaji18211349.blogspot.com/2012/06/pengertian-dan-manfaat-analisis-laporan.html

4.     Onniomad. 2012. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2020

URL:http://muhammadaji18211349.blogspot.com/2012/06/pengertian-dan-manfaat-analisis-laporan.html