PENERAPAN KOMPUTASI
AWAN PADA MASYARAKAT (BMKG)
(Mata Kuliah Komputasi Modern)
Disusun oleh:
KELOMPOK
4 (4IA18)
1. Amalia
Wulandari 50417595
2. Anugrah
Cahya Agusty Satrio 50417878
3. Kurnia
Jordy Adhi Pradana 53417254
4. Ni
Luh Made Mita Mesdiana 54417475
5. Muhamad
Renaldy Ridwan 53417795
6. Panji
Maulana Al Latief 54417689
7. Rafi
Mochamad Fahreza 54417857
8. Robby
Nugraha 55417378
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS GUNADARMA
2021
KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami dapat menyelesaikan
Penulisan Tugas 1 ini. Penyusunan Penulisan Tugas 1 ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Komputasi Modern tentang “PENERAPAN KOMPUTASI AWAN PADA MASYARAKAT (BMKG)”.
Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Wiwied Widianingsih selaku dosen
Komputasi Modern kami yang telah memberikan arahan kepada kami agar dapat
menyelesaikan Tugas 1 ini.
Akhirnya
kami menyadari bahwa penulisan tugas ini sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan
Penulisan Tugas selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami mengucapkan banyak
terima kasih dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Komputasi
Awan (cloud computing) merupakan suatu teknologi yang memberikan layanan yang
bisa dimanfaatkan atau diakses oleh pelanggannya melalui jaringan internet.
Istilah "Cloud" merujuk pada simbol awan yang di dunia teknologi
informasi digunakan untuk menggambarkan jaringan internet. Komputasi awan
memungkinkan pengguna untuk menggunakan aplikasi tanpa instalasi dan mengakses
file pribadi mereka di setiap device dengan akses Internet.
Dengan
adanya teknologi ini maka pengguna dapat bebas bergerak (mobile) dengan data
yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja. Segala komputasi terjadi di
awan (jaringan internet) dan menjadi infrastuktur public. Teknologi Komputasi
Awan ini juga tidak memerlukan berbagai software, mulai dari Sistem Operasi dan
berbagai software lain dalam device pengguna. Device yang digunakan oleh
pengguna pun tidak perlu memiliki spesifikasi yang bagus seperti memory maupun
media penyimpanan (harddisk) yang besar serta processor yang berkecepatan
tinggi. Pada device yang digunakan oleh pengguna hanya memerlukan suatu web
browser (misalnya, Internet explorer, Opera, Mozilla, dll) dengan suatu koneksi
akses ke jaringan internet untuk dapat menggunakan teknologi ini. Dengan adanya
cloud computing juga meminimalisasi spesifikasi system pada device
(computer/notebook) pengguna.
1.2
Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang terdapat dalam penelitian
ini adalah untuk mengetahui mengenai cloud computing dengan beberapa bidang
yang dapat dikembangkan dengan penerapan dari komputasi awan pada masyarakat
ini pada BMKG.
1.3
Tujuan
Adapun tujuan pembuatan penulisan ini adalah
mengetahui Strategi Cloud Computing Diseminasi pada
penerapan BMKG di masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Cloud Computing
Cloud computing adalah sebuah pengembangan layanan penyimpanan data dan
informasi yang berbasis internet. Semua data dan informasi yang dimiliki akan
tersimpan dalam satu server internet serta bisa diakses kapanpun dan dimanapun
asalkan terkoneksi dengan jaringan internet. Satu lagi kelebihan cloud
computing adalah tidak perlu melakukan instalasi aplikasi maupun software
apapun untuk layanan penyimpanan virtual.
Cloud computing mengedepankan kenyamanan dan kemudahan bagi pengguna
internet. Bagaimana tidak, bila yang perlu dilakukan adalah register atau log
in, kemudian dapat mengakses data-data yang dimiliki secara tidak terbatas
kapanpun dan dimanapun itu. tidak perlu repot-repot menyediakan harddisk dengan
kapasitas besar untuk media penyimpanan data-data.
Untuk aplikasi maupun software-software yang diperlukan untuk mengakses
data-data ini sendiri juga telah disediakan oleh komputer server sehingga tidak
perlu untuk menginstall aplikasi tersebut terlebih dahulu. Semua aplikasi telah
tersedia pada server, sehingga yang perlu dilakukan hanyalah akses untuk masuk
ke aplikasi yang terdapat dalam server tersebut.
2.2
Manfaat Cloud Computing
Cloud computing memungkinkan Anda untuk menyimpan
data-data dan informasi secara aman dan terpusat pada salah satu server.
Kemudahan untuk mengakses data-data tersebut merupakan pertimbangan utama untuk
menggunakan media penyimpanan berbasis internet ini. Ada beberapa manfaat yang
bisa diperoleh dengan menggunakan media penyimpanan berbasis cloud computing,
diantaranya adalah:
a.
Fleksibilitas akses data
Perbedaan layanan cloud
computing dengan media penyimpanan fisik pada umumnya sangat beragam. Cloud
computing menggunakan internet sebagai akses ke penyimpanan data pada server
utama. Maka dari itu ketika seseorang terhubung dengan internet, maka orang
tersebut dapat mengakses data-data yang disimpannya dimanapun dan kapanpun.
Aksesnya pun cukup mudah, tidak perlu menginstall aplikasi apapun. Data juga
bersifat sangat fleksibel, Anda dapat mengedit, menambah, maupun menghapus data
dimanapun Anda berada. Hal ini tentu sangat berbeda dengan media penyimpanan
fisik. Dengan cloud computing, Anda tidak perlu lagi membawa harddisk eksternal
dan laptop untuk transfer data. Karena Anda dapat mengakses data bahkan hanya
dari smartphone
b.
Penyimpanan yang terpusat
Data yang tersimpan dan terintegrasi ke dalam sistem cloud computing akan
berada pada satu server yang terpusat. Layanan server ini disediakan oleh
layanan cloud computing itu sendiri. Karena semua layanan sudah disediakan,
maka Anda tidak perlu repot-repot untuk menyediakan berbagai macam
infrastruktur pendukung lainnya seperti dara center dan storage atau media penyimpanan
karena semua sudah tersedia secara online
c.
Data dijamin aman dan
tidak rusak
Seringkali portable device terkena
virus karena seringnya masuk ke perangkat komputer yang berbeda-beda.
Akibatnya, kadang data menjadi corrupt, hilang, atau rusak. Hal ini merupakan
kerugian yang cukup besar mengingat data-data tersebut adalah informasi yang
penting dan dibutuhkan. Dengan menggunakan cloud computing, kemungkinan data
terkena virus akan semakin kecil. Karena data berada dalam satu layanan server
cloud computing yang terintegrasi dan aman. Mekanisme akses cloud computing
juga sangat mudah. Melalui cloud computing, data akan selalu berada dalam
jangkauan. Dan untuk mengaksesnya, sistem cloud computing biasanya membutuhkan
password dan identifikasi untuk log in ke akun tersebut
2.3
Kelebihan dan Kekurangan Cloud Computing
Cloud computing memiliki beberapa keuntungan dan kelebihan tertentu
serta kekurangannya masing-masing. Beberapa keuntungan cloud computing adalah
sebagai berikut:
·
Akses dari manapun
memungkinkan dapat bekerja dari mana saja
·
Proses registrasi
yang mudah dan software otomatis selalu terupdate dengan
sendirinya
·
Keuntungan jangka
panjang, hemat dan lebih murah
·
Terhindar dari
resiko-resiko kecelakaan seperti bencana alam dan listrik yang mati
tiba-tiba tapi data akan tetap
aman dan tidak rusak
·
Fleksibel dan aksesnya
yang mudah serta cepat
Selain kelebihan tersebut, cloud computing memiliki beberapa kekurangan,
yaitu antara lain adalah sebagai berikut :
· Tidak bisa diakses apabila tidak terkoneksi dengan internet
· Resiko terkena hacker melalui jaringan internet lebih tinggi
· Ada beberapa penyedia layanan cloud computing yang layanannya sering
down
dan bermasalah
2.4
Cara
Kerja Cloud Computing
Cloud computing secara umum menggunakan internet sebagai alat dan media
utamanya. Karena cloud computing adalah media penyimpanan berbasis internet,
maka penggunanya harus terlebih dahulu terhubung dengan internet agar dapat
menikmati layanan cloud computing. Cloud computing memiliki satu server utama,
dimana data-data tersebut disimpan dan akan diintegrasikan ke berbagai
media device yang dimiliki oleh penggunanya. Cloud computing
memiliki beberapa karakteristik antara lain adalah :
·
Akses jaringan
yang luas
Layanan yang tidak terbatas pada satu perangkat saja akan memudahkan
orang untuk mengakses dan mendapatkan data-datanya dengan mudah. Data-data yang
disimpan dapat diakses melalui PC, tablet, laptop, hingga smartphone.
·
Sumber daya yang
bersifat dinamis
Sumber daya cloud computing akan digunakan oleh berbagai macam orang
dengan berbagai bentuk keperluan dan tujuan. Maka dari itu harus bersifat lebih
dinamis dan menyesuaikan dengan kebutuhan para penggunanya.
·
Layanan sesuai
masing-masing permintaan
Masing-masing pengguna layanan cloud dapat melakukan pengaturan fungsi
dan layanan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Anda
dapat mengatur sendiri apa yang diinginkan dalam satu akun.
·
Layanan yang
terukur
Sistem cloud memungkinkan untuk melakukan monitoring terhadap
layanan-layanannya. Misalnya saja mengupgrade bandwidth, mengoptimalkan
pemrosesan serta media penyimpanan. Salah satu contohnya adalah Google Drive
yang memungkinkan Anda untuk mengetahui berapa jumlah space yang telah
digunakan, berapa space yang tersisa, dan lain sebagainya.
·
Elastisitas
layanan yang cepat
Layanan cloud computing sangat dinamis, sehingga dapat disesuiakn dengan
kebutuhan masing-masing penggunanya. Hal ini juga tidak bersifat mengikat.
Dengan kata lain tidak serta merta harus dengan ukuran kapasitas maupun space tertentu.
2.5
Jenis Layanan Jasa Cloud Computing
Pada pembahasan sebelumnya,
saya sudah menjelaskan komputasi awan dengan model deployement. Sekarang, saya akan lebih fokus ke model
layanan jasa. Berikut ini merupakan 3 jenis layanan jasa cloud computing :
1.
Software as a Service (SaaS)
Jenis layanan Software as a service (SaaS) fokus pada penyediaan
layanan aplikasi siap pakai. Jadi, bisa langsung mengintegrasikan teknologi
SaaS ke dalam bisnis. Contoh produk SaaS adalah Google
Docs, Google Spreadsheet dan Adobe Creative Cloud.
Jadi dengan membuat library penyimpanan file secara online. Sisanya,
biarkan penyedia layanan Software as a Service (SaaS)
yang mengerjakannya.
2.
Platform as a Service (PaaS)
Layanan ini biasanya
menyediakan platform yang dapat digunakan
untuk membuat sebuah aplikasi. Misalkan menyewa “rumah” (tools pembuatan
aplikasi) dan “lingkungan rumah” (network,
database engine, sistem operasi, framework aplikasi
dan lain sebagainya) untuk menjalankan aplikasi yang akan dibuat. Sebagai
penyewa, tidak perlu lagi memikirkan pemeliharaan “rumah” beserta
“lingkungannya” karena penyedia PaaS yang akan melakukannya. Jadi, bisa fokus
mengembangkan aplikasi yang dibuat di dalam “rumah” tersebut. Contoh yang bisa
saya berikan adalah Amazon Web Service, Windows Azure, dan Google App Engine.
3.
Infrastruktur as a Service (IaaS)
IaaS adalah kategori paling
dasar dari layanan cloud computing yang memungkinkan menyewa infrastruktur
TI dari penyedia cloud. Hal yang bisa disewa seperti
server, storage, jaringan hingga data center. Sederhananya seperti menyewa
komputer virtual yang masih kosong. Setelah disewa, bisa menambahkan komponen
seperti: CPU, RAM, Storage, dll, guna
membangun komputer virtual sesuai kebutuhan.
2.6
Tipe Cloud Computing
a. Public
Cloud
Cloud computing yang mengusung
model publik atau umum, adalah cloud computing yang dapat diakses oleh siapapun.
Penggunaannya pun dapat terbuka bagi siapa saja. Layanan cloud computing ini
banyak yang tidak berbayar alias gratis namun juga ada yang berbayar dengan
harga tertentu.
Contoh : Gmail, Yahoo, dll.
b. Private Cloud
Sesuai dengan namanya, private
cloud mengedepankan tentang privasi atau kerahasiaan para penggunanya. Private
cloud computing biasanya digunakan untuk keperluan internal organisasi maupun
perusahaan. Saat ini telah banyak perusahaan-perusahaan yang memiliki divisi
atau departemen IT maupun support sebagai penyedia layanan platform,
infrastruktur, dan aplikasi bagi perusahaan. Contoh : VPS
c. Hybrid
Cloud
Hybrid cloud adalah layanan
cloud computing yang merupakan gabungan dari public cloud dan private cloud.
Biasanya hanya institusi atau perusahaan-perusahaan khusus yang mengaplikasikan
layanan cloud hybrid ini
d. Community
Cloud
Cloud computing dengan tipe
community adalah layanan cloud yang memungkinkan untuk berbagi antara bebrbagai
organisasi dengan institusi dan perusahaan yang serumpun atau sama. Contoh
perusahaan yang menggunakan community cloud adalah perusahaan dagang
2.7
Contoh
penerapan pada masyarakat
a. Bidang
Kesehatan
Telemedicine
adalah layanan kesehatan jarak jauh beserta bentuk pengobatannya, pengguna
dapat mengakses dengan seluler seperti halodoc, alodokter
b. Bidang
Pemerintahan
Contoh
penerapannya terdapat pada aplikasi Info BMKG yang mempunyaii fungsi untuk
pemantauan cuaca, data petir, citra satelit dan lainnya, BMKG tersebut
menggunakan layanan private cloud.
c. Bidang
Pendidikan
Biasanya
layanan cloud computing pada bidang pendidikan seperti Google meets, google
docs dan layanan google lainnya.
2.8
Penerapan
Cloud Computing pada BMKG di Bidang Pemerintahan
a. Strategi
Cloud Computing Diseminasi
Teknologi cloud computing tidak serta
merta diterapkan begitu saja pada system diseminasi MKKuG. Penerapannya
membutuhkan suatu perencanaan yang jelas dan matang jika strategi penerapan
teknologi tersebut akan diadopsi. Berdasarkan potensi yang dimiliki BMKG dan
konsep-konsep teori sebelumnya, diseminasi MKKuG perlu memperhatikan beberapa
hal sebelum mengaplikasikan teknologi cloud computing antara lain :
infrastruktur, keamanan data, dan Sumber daya manusia[Akhmad 2010].
·
Konsep Aplikasi Web
Center
Pada
Software as a Service (SaaS), unit pengelola website dan internet dapat
menyediakan fasilitas-fasilitas aplikasi atau software yang berkaitan dengan
diseminasi informasi MKKuG. Ketersediaan aplikasi seperti pengadaan,
pengolahan, dan layanan tentunya akan sangat membantu petugas di unit teknis
BMKG dan UPT dalam melakukan updating data. Bagi pengguna tentunya akan
memudahkan dalam pencarian data dan informasi MKKuG. Selain itu juga
aplikasi-aplikasi yang dapat diakses dari berbagai perangkat.
Arsitektur Informasi dan
sistem MKKuG mempunyai fungsi untuk menggambarkan aliran informasi dan proses
pengumpulan data, analisis dan pengolahan data MKKuG dari mulai pengamatan yang
dilakukan oleh Sumber Daya Manuasia (SDM) yang ada di berbagai wilayah di
Indonesia hingga sampai proses informasi MKKuG.
Web MKKuG center meliputi
berita informasi MKKuG Pusat, Balai dan UPT BMKG. Integrasi sistem informasi
MKKuG perlu dilakukan agar dapat diaplikasikan kesemua unit. Aplikasi ini
merupakan solusi untuk memperbaiki sistem yang dibangun singgle user dan memuat
tools untuk pemprosesan data dan informasi MKKuG secara online.
·
Konsep Infrastruktur
Jaringan
Pada Infrastructure-as-a-Service (IaaS),
unit pengelola website dan internet BMKG perlu membangun infrastruktur jaringan
untuk menunjang penerapan cloud computing pada system diseminasi MKKuG.
Informasi MKKuG sangat diperlukan oleh pengguna dilingkup nasional maupun
internasional, sehingga dukungan infrastruktur yang kuat dan meningkatkan akses
jaringan internet (bandwidth) sangat diperlukan. Dengan demikian BMKG Pusat dan
UPT dapat melakukan koneksi ke web server MKKuG dengan baik. Selain itu pula
perlu direncanakan layanan penataan infrastruktur manajemen data dan backupnya.
Hal ini dibutuhkan untuk mengantisipasi terjadinya gangguan pada pusat data.
·
Konsep virtual hosting
Pada Platform as a Service (PaaS), Unit
pengelola website dan internet BMKG perlu menyiapkan fasilitas yang diberikan
kepada UPT BMKG untuk menyebarkan aplikasi diseminasi MKKuG yang dibuat UPT
atau diperoleh ke infrastruktur cloud computing menggunakan bahasa pemrograman
dan peralatan yang didukung oleh provider. Tentunya hal ini untuk memudahkan
dalam operasional pertukaran data dan informasi MKKuG. UPT tidak mengelola atau
mengendalikan infrastruktur cloud yang mendasari termasuk jaringan, server,
sistem operasi, atau penyimpanan, namun memiliki kontrol atas aplikasi
disebarkan dan memungkinkan aplikasi melakukan hosting konfigurasi.
Untuk mengembangkan
potensi IT UPT, maka perlu dibangun virtual server yang bias digunakan untuk
membangun aplikasi berbasis web. Hal ini diharapkan UPT yang ingin
mengembangkan potensi TI/SI daerah, bisa menggunakan virtual web hosting.
·
Sumberdaya Manusia (SDM)
Unit pengelola website dan internet
BMKG perlu menyiapkan SDM yang memiliki ketrampilan dan keahlian dalam bidang
TI. Perlu adanya pelatihan TIK untuk meningkatkan keahlian dibidang programmer
5 orang, networking 3 orang dan multimedia 2 orang. Kompetensi yang demikian
diharapkan dapat mengelola dengan baik teknologi cloud computing yang akan
diterapkan. Selain adanya pelatihan yang berkesinambungan tentunya menjadi hal
harus direncanakan secara berkala. Upaya untuk mengubah pola berpikir/ mindset
SDM yang ada agar dapat mampu bekerja secara terintegrasi perlu terus
diupayakan.
·
Keamanan Data
Keamanan data menjadi begitu penting dalam
penerapan cloud computing. Web center diseminasi harus dapat menjamin keamanan
data dan informasi yang tersimpan dalam servernya. Hal ini sangat penting untuk
menjaga data-data MKKuG diambil oleh pengguna lain. Melindungi data MKKuG
merupakan hal yang sangat penting bagi keseluruhan risiko keseimbangan
aktivitas BMKG. Hal tersebut dilakukan untuk meminmalisir risiko internal dan
ekternel yang ada pada BMKG.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Diseminasi informasi MKKuG memiliki potensi yang cukup
besar dalam 8 menerapkan teknologi cloud computing di masa yang akan datang.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan pendekatan Analytic
Network Process (ANP), di dapat informasi bahwa alternatif yang mempunyai nilai
prioritas tertinggi adalah prioritas pertama pembangunan web center, prioritas
kedua pengadaan infrastruktur jaringan, prioritas ketiga virtualisasi hosting,
dan keempat program pengembangan TIK untuk administrator web. Tersedianya potensi-potensi
yang dimiliki BMKG mulai dari tupoksi, jaringan antar Unit BMKG, sumber daya
informasi, infrastruktur dan SDM tentunya dapat menjadi kekuatan dalam
penerapannya. Namun tetap diperlukan rencana yang cermat dan menyeluruh
mengenai infrastruktur, keamanan data dan sumberdaya manusia. Serta tidak kalah
pentingnya adalah dukungan internal dari penentu kebijakan sehingga mempermudah
dalam proses tercipatanya layanan cloud computing sistem diseminasi informasi
MKKuG di BMKG.
DAFTAR PUSTAKA
1. Wowrack.
2017. Cloud Computing dan Pemanfaatannya Bagi Kehidupan Sehari-hari. Diakses
pada tanggal 04 Mei 2021
URL:http://blog.wowrack.co.id/2017/05/cloud-computing-dan-pemanfaatannya-bagi.html
2. Vatih.
2020. Cloud Computing: Pengertian, Contoh dan Penerapannya. Diakses pada tanggal
04 Mei 2021.
URL:https://vatih.com/bisnis/cloud-computing-pengertian-contoh-dan-penerapannya/
3. Krisnadi,
Iwan. 2018. Strategi Penerapan Cloud Computing Pada Sistem Diseminasi
Meteorologi, Klimatalogi, Kualitas Udara, dan Geofisika (MMKKuG). Diakses pada
tanggal 05 Mei 2021.
0 komentar:
Posting Komentar